Menguak Siapa Asma Dewi, yang Diketahui Transfer Rp 75 Juta ke Saracen?
Dewi merupakan salah satu dari tiga orang yang bisa dihubungi berkaitan dengan gerakan tersebut.
Editor: Johnson Simanjuntak
Setyo mengatakan, pihaknya masih mendalami seberapa jauh peran Dewi terkait kelompok Saracen.
Belum dapat dipastikan apakah Dewi sebagai pihak pemesan, sebagai perantara, atau pun anggota kelompok Saracen.
"Yang jelas, dia melakukan ujaran kebencian yang menurut penyidik layak untuk ditindak. Ternyata dia mempunyai aliran dana juga ke Saracen," kata Setyo.
Dalam penelusuran di Facebook Dewi, beberapa postingan yang diunggah menunjukkan konten dukungan terhadap pasangan kepala daerah DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Namun, polisi belum dapat menarik benang merah antara dukungan tersebut dengan suntikan dana ke Saracen.
"Itu jadi salah satu poin nanti kami mendalami. Kami tidak boleh berandai-andai, kami harus periksa dulu," kata Setyo.
Punya saudara polisi aktif
Dewi juga memiliki dua saudara polisi aktif. Bahkan, Dewi ditangkap di rumah salah satu kakaknya di Komplek Polri Jalan Ampera Raya A No. 17.
Setyo mengatakan, kedua kakaknya ada polisi wanita dan polisi laki-laki.
"(Kakak Polwan) ada di Mabes Polri. Kakak laki-lakinya saya lupa, itu junior saya," kata Setyo.
Setyo memastikan kedua kakak Dewi tidak terlibat dengan tindak pidana adiknya. Namun, kedua polisi itu akan dimintai keterangannya untuk menggali soal aktivitas keseharian Dewi.
"Pasti akan dimintai keterangan," kata Setyo.
Dalam kasus ini, polisi telah menetapkan pengurus Saracen, yakni JAS, MFT, SRN, dan AMH sebagai tersangka. Kelompok Saracen menetapkan tarif sekitar Rp 72 juta dalam proposal yang ditawarkan ke sejumlah pihak.
Mereka bersedia menyebarkan konten ujaran kebencian dan berbau SARA di media sosial sesuai pesanan.