Politikus Gerindra Sorot Soal Kelemahan Data Terkait Kasus Bayio Debora
Anggota Komisi VIII DPR RI, Sodik Mudjahid menilai kasus meninggalnya bayi Debora karena ada kelemahan data di kementerian kesehatan dan sosial.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi VIII DPR RI, Sodik Mudjahid menilai kasus meninggalnya bayi Debora karena ada kelemahan data di kementerian kesehatan dan sosial.
Dengan adanya kelemahan tersebut membuiat pasien yang kurang mampu tidak tersentuh pelayanan kesehatan.
Baca: Tak Mau Kasus Debora Terulang, Djarot Ingatkan Rumah Sakit Tangani Pasien Hingga Stabil
"Ada kelamahan data-data. kita bicara keras dengan mitra kami Kemensos, Kemenkes, soal update data jangan sampe ada masyarakat miskin yang tak tersentuh dengan perlindungan sosial dan perlindungan kesehatan," ujar Sodik di komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, (11/9/2017).
Mengantisipasi kasus Debora Sidik menilai perlu sosialisasi dan edukasi mengenai kegunaan dana Corporate Social Responsibility (CSR).
Baca: Kasus Bayi Debora, Menkes Sebut RS Mitra Keluarga Dapat Terkena Sanksi Teguran hingga Pidana
Sosialisasi tersebut ditujukan kepada masyarakat dan pihak rumah sakit.
"Katakanlah ibu deborah itu ada masalah dengan BPJS itu, sehsrusnya RS bisa mengalokasikan dari dana CSR-nya. intinya perlindungan kesehatan dan perlindungan sosial dipergunakan secara maksimum sehingga tak ada korban," kata politikus Gerindra tersebut.
Baca: Menkes Beri Waktu Dua Hari Kepada Tim Lakukan Investigasi Kasus Bayi Debora
Sebelumnya bayi berumur 4 bulan Tiara Debora Simanjorang meninggal karena diduga telat mendapatkan pelayanan kesehatan di RS Mitra keluarga, Kalideres, Jakarta Barat.
Bayi malang tersebut meninggal karena pihak rumah sakit menolak merawat di ruang PICU karena uang yang disodorkan kedua orang tua bayi kurang.