Dirjen Bea Cukai: Penyelundupan Narkoba Lewat Perbatasan Meningkat
Pengetatan keamanan terhadap penyelundupan narkoba melalui kontainer dan bandara menimbulkan peningkatan penyelundupan
Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, Heru Pambudi menegaskan bahwa penyelundupan narkoba lewat perbatasan negara terutama melalui jalur darat kini meningkat.
Menurutnya hal itu terjadi karena imbas semakin ketatnya pengawasan penyelundupan narkoba melalui kontainer dan bandara yang terus digalakkan Ditjen Bea dan Cukai.
"Pengetatan keamanan terhadap penyelundupan narkoba melalui kontainer dan bandara menimbulkan peningkatan penyelundupan melalui jalan darat di perbatasan negara. Hal itu rawan terjadi terutama di sepanjang 124 kilometer perbatasan Kalimantan Barat dan Malaysia di mana banyak "jalan tikus" yang bisa dimanfaatkan untuk melakukan penyelundupan," ujarnya.
Hal itu disampaikan saat konferensi pers yang dilakukan di Kantor Badan Narkotika Nasional (BNN), Cawang, Jakarta Timur, Selasa (12/9/2017) yang mengungkap penyelundupan narkoba jenis sabu seberat 10,39 kg di Sanggau, Kalimantan Barat.
Dalam penggagalan penyelundupan yang berlangsung 27 Agustus 2017 lalu itu personil gabungan Satuan Tugas Pasukan Pengaman Perbatasan (Pamtas), Dirjen Bea Cukai, Kepolisian, dan BNN berhasil menangkap lima orang pelaku sindikat bandar narkoba.
Baca: Nurul Arifin: Setya Novanto Harus Istirahat Total
Untuk mencegah kembali terjadinya penyelundupan narkoba melalui jalan darat perbatasan antarnegara, BNN dan Dirjen Bea Cukai serta TNI dan Kepolisian akan melakukan beberapa hal.
"Yang paling utama adalah bersinergi dengan masyarakat karena informasi dari mereka sangat beguna. Kami tidak mungkin selalu ada di titik-titik rawan perbatasan sepanjang 124 km yang pasti berjumlah banyak sekali itu."
"Kami harap masyarakat membantu dengan memberi informasi bila ada warga negara asing yang tidak melalui jalur resmi. Dirjen Bea Cukai juga telah membentuk satgas bersama lembaga Kastam Diraja Malaysia yang juga menghadapi problem serupa," katanya.