Dubes RI Untuk Mesir Sambut Mahasiswa Indonesia yang Akan Menimba Ilmu di Universitas Al Azhar
Asrama mahasiswa Indonesia di Kairo mulai digunakan kloter pertama calon mahasiswa Indonesia di Universitas Al Azhar
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asrama mahasiswa Indonesia di Kairo mulai digunakan kloter pertama calon mahasiswa Indonesia di Universitas Al Azhar tahun akademik 2017/2018.
Hal itu ditandai dengan Duta Besar Republik Indonesia di Kairo, Helmy Fauzy menyambut kedatangan kloter pertama calon mahasiswa Indonesia di Universitas Al Azhar tahun akademik 2017/2018 dalam sebuah acara makan pagi di asrama mahasiswa Indonesia di kampus Universitas Al Azhar, Mesir.
Dalam pengarahannya, Dubes Helmy Fauzy berpesan agar kesempatan berharga dapat belajar di Mesir benar-benar dimanfaatkan untuk menimba ilmu agama dari perguruan tinggi yang menjadi kiblat pendidikan ilmu agama Islam tertua di dunia.
Baca: Tim Pencari Fakta Kasus Rohingya Sulit Masuk ke Rakhine State
“Jangan sia-siakan waktu dan kesempatan berharga ini. Gunakanlah sebaik-baiknya untuk menuntut ilmu, menimba pengalaman, dan belajar hidup dengan berbagai warga negara asing," ujar Dubes Helmy Fauzy seperti dikutip Tribunnews.com dari keterangannya, Kamis (14/9/2017).
Dubes Helmy menambahkan Al Azhar sudah banyak memberikan kemudahan kepada mahasiswa Indonesia.
Baca: Halimah Yacob Diyakini Akan Semakin Memperkuat Hubungan Indonesia - Singapura
Grand Sheikh Al-Azhar Prof Dr Ahmad Tayeb dikatakannya memberikan perhatian yang sangat serius kepada mahasiswa Indonesia.
"Beliau berharap Anda sekalian nantinya akan menjadi duta-duta Al-Azhar yang menyebarkan ajaran Islam yang moderat dan toleran di tanah air kita,” katanya.
Helmy Fauzy juga menegaskan dalam pesannya, bahwa KBRI Kairo bekerja sama dengan Al Azhar untuk berusaha selalu memenuhi kebutuhan keilmuan penghuni asrama, agar mereka tidak mencari guru di luar yang direkomendasikan Al-Azhar.
Karena jika salah memilih guru, bisa-bisa terjebak kepada aliran yang justru menyimpang dari ajaran Islam yang benar.
Selain sebagai upaya untuk menghindarkan mahasiswa Indonesia dari pengaruh pemikiran radikal dan pemahaman Islam yang menyimpang, menurut Helmy Fauzy, keberadaan asrama akan menjaga keamanan fisik dan hak milik mahasiswa.
Mengingat kondisi keamanan di Mesir saat ini masih belum kondusif.
Lebih lanjut Helmy Fauzy juga berpesan agar mahasiswa Indonesia menjaga nama baik bangsa.
Karena jika terjadi pelanggaran atau tindakan tercela meskipun hanya dilakukan satu orang WNI di Mesir, hal tersebut akan berdampak pada citra dan nama baik Indonesia secara keseluruhan.
"Jangan sampai hanya karena nila setitik rusak susu sebelanga," kata Helmy.
Helmy juga meminta agar mahasiswa Indonesia mematuhi semua aturan dan perundangan yang berlaku di Mesir ini, seperti kata pepatah, dimana bumi dipijak, di situ langit dijunjung.
Sementara itu, penasehat Grand Sheikh Al Azhar, Abdel Rahman Musa dalam sambutannya mewakili Grand Sheikh Al-Azhar menyampaikan bahwa Grand Sheikh Al-Azhar sangat menaruh perhatian kepada mahasiswa asing, khususnya mahasiswa Indonesia.
Ia memuji mahasiswa Indonesia dikenal sangat disiplin, sopan, rajin dan senang terhadap ilmu pengetahuan.
“Jika ada kebutuhan apa saja dalam rangka peningkatan keilmuan, pendidikan dan pengembangan wawasan, jangan ragu-ragu, sampaikan kepada kami Insya Allah Al-Azhar akan segera memenuhinya,” kata Abdel Rahman Musa.
Abdel Rahman Musa menambahkan bahwa Al-Azhar tidak ingin putra-putrinya belajar dan mencari tambahan ilmu di tempat yang orientasinya berbeda dengan Al-Azhar.
“Dilarang keras pergi ke tempat lain untuk mencari tambahan ilmu dari sebuah lembaga atau instansi yang secara prinsip berbeda dengan Al-Azhar," katanya.
Al Azhar menurutnya bersama KBRI Kairo akan selalu berusaha membantu mahasiswa Indonesia untuk mengikuti proses belajar mengajar dan pendidikan agar berhasil dengan baik.
Asrama mahasiswa Indonesia di kampus Universitas Al-Azhar mulai digagas Duta Besar AM Fachir dalam sebuah Lokakarya Dukungan terhadap Peningkatan Prestasi Mahasiswa Indonesia pada April tahun 2008 yang dihadiri seluruh stake holder dari Indonesia dan Mesir.
Dijelaskan pembangunan komplek asrama yang terdiri atas 4 gedung asrama dan 1 dapur umum rampung pada akhir tahun 2015.
Pada awal 2016 telah diadakan upacara penyerahan hibah berupa gedung asrama dari Pemerintah RI yang diwakili Duta Besar RI Kairo kepada Al-Azhar yang diwakili Deputy Grand Sheikh Al-Azhar.
Pada awal tahun akademik 2017/2018 ini, asrama yang berkapasitas 1200 orang tersebut mulai dihuni 900 mahasiswa Indonesia dan 300 mahasiswa Mesir.
Mahasiswa Indonesia calon penghuni asrama tiba di Mesir secara bergelombang sejak tanggal 12 September hingga 30 September 2017.