Kementerian PUPR Berhasil Cegah Banjir di Semarang
Air laut masuk selalu menjadi masalah di Semarang terutama di pinggiran mulai dari Kaligawe sampai Genuk.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Air laut masuk selalu menjadi masalah di Semarang terutama di pinggiran mulai dari Kaligawe sampai Genuk. Banjir rob itu menggenangi daratan secara berkala bahkan permanen.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mulai mengatasi banjir rob Semarang.
Hal itu dengan dibangunnya beberapa tanggul di sekitar kawasan tersebut termasuk di kampus Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) di Semarang Jawa Tengah.
"Selain itu kita juga akan membangun tanggul penahan di Terminal Terboyo dan perbaikan alur Kali Tenggang," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Jumat (15/9/2017).
Sebelumnya, Kementerian PUPR juga sedang membangun tanggul Paket 1 yaitu Polder Sringin dengan tanggul dari Kali Tenggang ke Sringin sampai Kali Babon.
Polder Sringin tersebut dilengkapi dengan pompa yang dapat berfungsi memompa air rob kembali ke laut.
"Dengan kehadiran polder tersebut wilayah Utara Semarang, khususnya Terminal Terboyo dan Kawasan Kaligawe akan terbebas banjir rob. Rencananya pembangunan tanggul tersebut selesai pada akhir 2018," ungkap Basuki.
Kota Semarang memiliki 5 polder untuk mengatasi banjir rob. Pada tahun lalu, sudah dirampungkan Polder Banger. "Dengan Kehadiran Polder Banger tersebut membuat kondisi Pelabuhan Semarang sampai Semarang Tengah sudah mulai bebas banjir rob," jelas Basuki.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.