TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri ESDM RI Ignasius Jonan menyebut keberagaman sudah sejak lama di Indonesia.

Hal itu dikatakan Jonan yang menjadi relawan dalam kegiatan Bersih-bersih Rumah Ibadah kali ini, .

"Keberagaman ini kan sudah (ada) sejak pendirian bangsa ini ya," ujar Jonan, saat ditemui di Masjid Jam'iyyatul Iman, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (17/9/2017).

Baca: Dilaporkan ke Polisi, Dandhy Sebut Aung San Suu Kyi adalah Cantolan Berita

Ia mengatakan seharusnya seluruh masyarakat Indonesia menyadari bahwa keragaman budaya, adat, hingga keyakinan, tersebar dari Sabang hingga Merauke.

"Ya memang (seharusnya kita) sadar bahwa kita dari Sabang sampe Merauke, dari Miangas sampai pulau Rote juga sudah beda-beda, keyakinan juga beda," jelas Jonan.

Menurut mantan Menteri Perhubungan itu, toleransi terhadap keberagaman itu disebabkan dari 'DNA dan genetik' masyarakat Indonesia yang selalu menghargai satu sama lain.

Baca: Terpeleset, Mahasiswa UGM Tewas Terjatuh dari Lantai Dua Gedung Kampus

Oleh karena itu, Jonan meminta agar seluruh masyarakat menghargai kebersamaan dengan melakukan gotong royong, meskipun satu sama lainnya memiliki perbedaan.

Ia kemudian menegaskan bahwa seharusnya masyarakat Indonesia yang baik, yakni tidak memperbesar perbedaan dengan saling menjelekkan.

"Ini genetik, (memaknai) keberagaman itu harus gotong royong, harus kebersamaan ya, jadi tidak mempertentangkan apa yang beda," kata Jonan.

Jonan menegaskan, masyarakat Indonesia terdiri dari beragam suku, budaya, dan agama.

Sejak dahulu, keragaman tersebut sudah ada dan seluruh masyarakat harus menghargai itu.

Baca: Pesta Pernikahan Kahiyang Ayu Gunakan Catering Milik Gibran

Perbedaan atau keragaman itu, ia sebut bukan penghalang bagi masyarakat untuk selalu semangat dalam membangun negara ini.

"Ya memang dari dulu (masyarakat) beda kok, keyakinannya juga beragam, tapi yang penting itu semangat untuk membangun (Indonesia)," tegas Jonan.

Lebih lanjut Jonan kembali menegaskan bahwa seluruh masyarakat Indonesia harus bersatu demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Ini kita satu bangsa, satu negara, satu kelompok masyarakat besar, yaitu Indonesia," pungkas Jonan.