Merasa Tak Bersalah, Ini yang Diucapkan Wali Kota Batu Saat Tiba di KPK
Wali Kota Batu, Edy Rumpoko terlihat turun dari sebuah mobil SUV berwarna hitam mendatangi Gedung KPK, Jakarta , Minggu (17/9/2017) dinihari.
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wali Kota Batu, Edy Rumpoko terlihat turun dari sebuah mobil SUV berwarna hitam mendatangi Gedung KPK, Jakarta , Minggu (17/9/2017) dinihari.
Waktu saat itu, tepat menunjukkan jarum 01.15 WIB.
Edy terlihat dikawal Brimob yang berpakaian lengkap.
Mengenakan jaket berwarna hitam dan celana jeans, Edy berjalan pelan memasuki pintu masuk gedung merah putih itu.
Edy yang dikerumuni wartawan, sempat mengatakan bahwa dirinya sama sekali tidak mengerti mengapa KPK melakukan penangkapan.
Baca: Dikabarkan akan Melepas Masa Lajang, Begini Fakta Persiapan Pernikahan Putri Jokowi
Pasalnya, hingga saat ini, dia tidak mengerti terkait kasus apa, hingga KPK menggedor pintu rumahnya saat ia sedang mandi.
"Saya tidak tahu. Saya lagi mandi tadi di rumah," ucapnya singkat seraya digiring masuk ke dalam gedung.
Saat ditanya lebih lanjut mengenai adanya dugaan sejumlah uang yang diterima olehnya, Edy meninggikan volume suaranya dan mengatakan bahwa ia sama sekali tidak bersalah.
"Saya tidak tahu," tukas dia kepada wartawan.
Hal yang sama Edy katakan, ketika menanggapi pernyataan PDIP sudah memecat dirinya karena terjaring dalam operasi tangkap tangan oleh KPK.
"Saya tidak merasa bersalah," kata dia lagi.
Edy yang membawa satu koper berwarna hitam kemudian langsung digiring oleh Brimob dan petugas KPK untuk langsung menuju tangga di lobby KPK.
Bukan hanya Edy, satu buah mobil minibus juga membawa dua orang lainnya yang diketahui adalah Kepala Bagian Layanan dan Pengadaan Pemkot Batu, Edi Setiawan dan Owner Amar Tahils dan Hotel, Philips.
Keduanya, tidak berbicara saat wartawan terus memberondong pertanyaan atas kasus yang membawa mereka hingga dapat ditangkap oleh petugas KPK.
Sementara itu, Wakil Ketua KPK, Laode M Syarif mengatakan, beberapa orang, termasuk pihak swasta turut diamankan dalam OTT tersebut.
"Betul, detailnya tunggu konpres. Pihak-pihak yang diambil sedang diperiksa di Polda Jatim," ujar Laode dalam keterangan tertulis.