Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Politikus PDI Perjuangan: Statement Prabowo Mengada-ada dan Tidak Berdasar

Charles Honoris, menilai tudingan Prabowo Subianto bahwa pemerintah hanya pencitraan memberikan bantuan ke Rohingya tidak berdasar.

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Politikus PDI Perjuangan: Statement Prabowo Mengada-ada dan Tidak Berdasar
Repro/KompasTV
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Charles Honoris, menilai tudingan Prabowo Subianto bahwa pemerintah hanya pencitraan memberikan bantuan ke Rohingya tidak berdasar.

"Statement Prabowo mengada-ada dan tidak berdasar. Pemerintahan Jokowi sedang melakukan segala upaya yang dimungkinkan untuk segera menghentikan siklus kekerasan di Rohingya," kata Charles lewat pesan singkat, Minggu (17/9/2017).

Menurutnya, niat baik Presiden Jokowi ditunjukkan sudah mengirim Menteri Luar Negeri Retno untuk menemui baik petinggi sipil maupun militer di Myanmar.

Begitu juga lewat forum-forum internasional, pemerintah juga berupaya menggalang komunitas internasional untuk memberi tekanan kepada Myanmar agar kekerasan harus segera dihentikan.

"Lalu saya ingin kembali bertanya kepada pak Prabowo apa yang harus dikerjakan pemerintah tidak disebut pencitraan? Apakah harus mengirim pesawat temput untuk mengebom Yangon? Apakah harus mengirimkan prajurit TNI ke Myanmar untuk melakukan invasi militer? Atau apa?" Kata Charles.

Baca: Jokowi Main dengan Cucu, Prabowo Demo Rohingya, SBY Kumpul Bareng Anak Yatim

Charles menjelaska, Myanmar adalah negara berdaulat. Oleh karena itu intervensi militer harus melalui mekanisme hukum internasional seperti resolusi Dewan Keamanan PBB.

Berita Rekomendasi

"Pemerintah sedang berupaya maksimal melalui opsi-opsi yang tersedia untuk menghentikan siklus kekerasan di Myanmar. Saya berharap tidak ada pihak-pihak yang menggunakan cara-cara murahan seperti menunggangi isu Rohingya untuk mendegradasi kerja-kerja pemerintahan Jokowi-JK," katanya.

Sebelumnya diberitakan, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, meminta masyarakat memperkuat diri agar dapat membantu etnis Rohingya yang mengalami penindasan oleh pemerintah Myanmar.

Hal tersebut diungkapkan Prabowo dalam orasinya pada aksi Bela Rohingya 169 yang digelar di Kawasan Silang Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (16/9/2017).

Baca: Prabowo Sebut Bantuan ke Rohingya Kadang Tak Sampai, Benarkah?

Dirinya mengatakan bahwa saat ini pemerintah Indonesia sudah memiliki banyak hutang sehingga tidak mempunyai kekuatan.

"Kita harus memperkuat diri supaya orang dengar kita bicara. Terus terang saja negara kita sedang dalam keadaan tidak punya uang karena kuat utang. Kekayaan kita bocor kita tidak bisa jaga kekayaan kita sendiri," seru Prabowo.

Mantan Danjen Koppasus ini percaya kalau Indonesia kuat, maka dapat membantu etnis Rohingya.

Prabowo bahkan mengkritik bantuan pemerintah hanya untuk pencitraan.

"Percaya sama saya, kalau kita kuat kaumRohingya kita bantu. Kalau pun kita sekarang kirim bantuan menurut saya itu pencitraan. Kirim bantuan pun tak sampai kadang-kadang," kata Prabowo.

Prabowo meminta kepada umat Islam untuk menebar kedamaian Islam. Dengan begitu Islam akan dihormati dan disegani seluruh dunia.

"Kalau mereka menindas kaum muslim, kita tunjukkan kita beri keamanan. Kita harus kuat untuk bantu orang lemah, tidak bisa lemah bantu lemah, miskin bantu miskin. Sejuk tidak berarti jadi kambing, sejuk tidak berarti dibohongin terus menerus," kata Prabowo.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas