Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kantor LBH Dikepung, Jokowi Minta Masyarakat Jangan Main Hakim Sendiri

Presiden Jokowi meminta agar masyarakat tidak main hakim sendiri ketika menyikapi suatu persoalan.

Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Kantor LBH Dikepung, Jokowi Minta Masyarakat Jangan Main Hakim Sendiri
Istana Kepresidenan /Agus Suparto
Presiden Joko Widodo pada hari Jumat (15/9) membuka acara Festival Anak Shaleh Indonesia ke X di Halaman Masjid Raya Sabilal Muhtadin, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Usai membuka dan meresmikan Festival Anak Shaleh Indonesia Presiden Joko Widodo berfoto besama anak-anak peserta festival. Namun Presiden Joko Widodo menjadi kewalahan ketika anak-anak peserta "mengeroyok"nya berebut bersalaman. (TRIBUNNEWS.COM/HO/Agus Suparto) *** Local Caption *** Presiden Joko Widodo Foto Bersama Peserta Festival Anak Shaleh Indonesia di Banjarmasin 

TRIBUNNEWS.COM, MAGELANG - Presiden Joko Widodo menyoroti peristiwa pengepungan kantor YLBHI oleh sekelompok massa pada Minggu (17/9/2017) malam.

Presiden Jokowi meminta agar masyarakat tidak main hakim sendiri ketika menyikapi suatu persoalan.

“Masyarakat jangan bertindak main hakim sendiri,” ujar Presiden disela-sela memantau jembatan gantung Mangunsuko, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah (18/9/2017).

Jokowi meminta kepada masyarakat agar menyerahkan setiap kegiatan-kegiatan yang mencurigakan kepada kepolisian.

“Hal seperti itu serahkan ke aparat lah. Sampaikan ke aparat, nanti yang selesaikan aparat. Kita ini kan negara hukum,” ucap Jokowi.

Sebelumnya, Aktivis dikepung massa di depan kantor Lembaga Bantuan Hukum, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (17/9/2017) malam.

Baca: Ahli Psikologi Forensik: Normal Terdakwa Miryam Merasa Tertekan Saat Diperiksa Penyidik KPK

Berita Rekomendasi

Ketua Bidang Advokasi Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia Muhammad Isnur menerangkan, massa yang mengepung semakin membludak, para aktivis pun terperangkap.

"Massa semakin banyak dan terus meneriakan ancaman," ujar Isnur saat dihubungi Tribunnews.com, Minggu (17/9/2017).

Mereka meminta dibubarkannya kegiatan "Pelurusan Sejarah 65" yang digelar di dalam kantor LBH Jakarta.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas