Mahasiswa Unjuk Rasa di Gedung MK Tuntut Hakim Konstitusi Independen
Massa meminta Dewan etik MK dan Pansus Angket memanggil hakim MK Prof. Saldi Isra terkait dukungannya terhadap KPK.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ratusan pemuda dan mahasiswa yang tergabung dalam Komite Aksi Mahasiswa Untuk Reformasi dan Demokrasi (Kamerad) menggelar aksi damai di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat.
Massa meminta Dewan etik MK dan Pansus Angket memanggil hakim MK Prof. Saldi Isra terkait dukungannya terhadap KPK.
"Kami meminta Dewan Etik MK memecat Saldi Isra sebagai Hakim MK. MK harus menjunjung tinggi integritas lembaga Negara," ungkap Ketua Presidium Kamerad Haris Pertama di Gedung MK, Senin (18/9/2017).
Lebih lanjut, Haris mengaku pihaknya selaku warga negara yang concern atas pemberantasan korupsi telah lama memperhatikan sepak terjang lembaga antirasuah.
Sehingga pihaknya menilai pemanggilan Saldi Isra guna mempertanggung jawabkan dugaan keterkaitannya dalam mendukung KPK baik secara pribadi maupun sebagai Direktur Pusako.
"MK harus bebas dari hakim yang tidak independen," jelasnya.
Di tempat yang sama, Koordinator aksi Fajar Ardy Hidayatullah memandang akhir-akhir ini, KPK semakin panik akibat temuan Pansus Angket beberapa penyimpangan KPK.
Salah satu yang menjadi kritikan dia ke KPK adalah pernyataan pakar hukum pidana Romli Atmasasmita yang menyebut ada aliran dana negara asing yang diterima Indonesia Corruption Watch (ICW) melalui Komisi Pemberantasan Korupsi.
"Coba lihat rekomendasi Pansus Pelindo II - DPR - RI, KPK masih jalan di tempat kan? “pungkasnya.
Aksi damai tersebut dikawal puluhan polisi dari Polda Metro Jaya, Polres Jakarta Pusat dan Polsek Gambir.
Aksi tersebut juga membuat arus lalu lintas menjadi tersendat.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.