Politisi PKS Zulkieflimansyah Calon Kepala Daerah Berkualitas
Rekam jejaknya jelas. Sebagai tokoh nasional menjabat tiga periode atau 15 tahun di DPR RI
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Panggung Indonesia (PI) menyebutkan, kehadiran politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Zulkieflimansyah dalam bursa calon Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) mampu menjawab harapan tentang calon kepala daerah berkualitas pada pilkada serentak 2018 mendatang.
“PI melihat Zulkieflimansyah sebagai salah satu sosok calon kepala daerah berkualitas dari ratusan calon kepala daerah yang akan maju pada 171 pilkada serentak 2018 nanti,” kata Chief Executive Officer (CEO) Panggung Indonesia Ichwanudin Siregar kepada wartawan, Senin (18/9/2017).
Menurutnya, PI mencatat sejumlah prestasi Zulkieflimansyah hingga bisa dikategorikan sebagai calon kepala daerah berkualitas.
“Rekam jejaknya jelas. Sebagai tokoh nasional menjabat tiga periode atau 15 tahun di DPR RI yang dilewati dengan prestasi dan bebas dari dugaan kasus korupsi tentu sebuah kinerja yang luar biasa. Begitu juga dengan pendidikannya. Sejak usia muda sebagai Ketua Senat di Universitas Indonesia hingga meraih gelar PhD di usia muda, bukanlah perkara yang gampang,” katanya.
Zul juga lanjut Ichwan, memiliki konstribusi yang jelas bagi tanah kelahirannya NTB meski 15 tahun sebagai wakil rakyat mewakili daerah pemilihan Banten.
“Ia mendirikan Universitas Tehnologi Sumbawa (UTS). Kampus itu telah mengharumkan nama daerah di dunia internasional melalui UTS dengan mahasiswa-mahasiswanya yang dapat award dalam ajang bio teknologi di Massachusetts Institute of Technology, AS,” ujarnya.
Ichwan meyakini, keberhasilan Gubernur NTB Tuan Guru Bujang (TGB) dalam membangun NTB dapat dilanjutkan dengan baik oleh Zul.
“Zul cakap, profesional dan berdedikasi tinggi. PI optimis NTB semakin berkelas di tangan Zul kedepannya dengan kriteria yang dimilikinya. Yakni, capacity (kapasitas), responsibility (responsibilitas), accountability (akuntabilitas), attitude (sikap) dan berorientasi pada pemberdayaan masyarakat (community empowerment),” kata Ichwan.