Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Indonesia Kirimkan Lagi Bantuan Ke Myanmar

pemerintah Bangladesh sudah kewalahan menerima bantuan dari negara-negara yang prihatin

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Indonesia Kirimkan Lagi Bantuan Ke Myanmar
Nurmulia Rekso Purnomo/Tribunnews.com
Bantuan untuk etnis Rohingya, yang disimpan di gudang Laud Halimperdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (19/9/2017). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejauh ini, sudah lebih dari 78 ton bantuan yang dikirimkan Indonesia untuk korban konflik di Rakhine State, Myanmar.

Bantuan tersebut menurut Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei, belakangan dikirim ke Bangladesh, yang merupakan lokasi tujuan pengungsi Rohingya dari Rakhine State.

Namun pemerintah Bangladesh sudah kewalahan menerima bantuan dari negara-negara yang prihatin atas nasib etnis Rohignya yang terusir dari tanah kelahiran mereka.

Kepala BNPB menyebut gudang-gudang di Bangladesh sudah penuh, oleh karena itu Indonesia berencana akan kembali mengirimkan bantuan langsung ke Myanmar.

"Mengingat banyaknya bantuan yang menumpuk di Bangladesh, kita memutuskan untuk sementara menutup bantuan ke Bangladesh, bantuan berikutnya kita arahkan ke Rakhine State," ujarnya dalam konfrensi pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (19/9/2017).

Rencananya, bantuan yang akan dikirim langsung ke Myanmar, adalah sebanyak 20 ton.

Bantuan yang berbentuk kebutuhan pengungsi, antara lain adalah makanan siap saji, termasuk makanan untuk balita dan ibu hamil, obat-obatan dan alat penjernih air. Bantuan tersebut rencananya dikirim besok, Rabu (20/9).

Berita Rekomendasi

Baca: Style Sandiaga Uno, Sporty dan Health

Rencananya, yang mengirimkan bantuan adalah pesawat TNI AU. Untuk melaksanakan pengiriman bantuan tersebut, saat ini pemerintah Indonesia masih menunggu izin dari pemerintah Myanmar, untuk pengiriman bantuan.

Kepala BNPB menyebut izin itu akan segera keluar, karena secara prinsip pemerintah Myanmar sudah setuju.

"Tentunya kalau diizinkan kami pun akan masuk di tempat pengungsian tersebut (Rakhine State)," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas