Terduga Teroris Cirebon Berencana Rampas Senjata Polisi
"Dia memang sengaja membuat gaduh dalam rangka eksistensinya. Kalau ada Polisi yang lengah, dia serang kemudian dia mau ambil senjatanya," kata Rikwan
Editor: Malvyandie Haryadi
Orang-orang yang bergabung dengan kelompok militan ISIS itu disebut juga foreign terrorist fighters. Adapun, rincian WNI yang bergabung dengan ISIS dan masih hidup yakni 239 laki-laki, 104 perempuan, dan 99 anak-anak. Sementara itu, yang tewas sebanyak 95 anak-anak dan dua perempuan.
Ada pula WNI yang belum teridentifikasi dengan rincian 129 laki-laki, satu perempuan, dan dua anak-anak. Selain itu, sebanyak 105 WNI berhasil dicegah masuk ke Suriah dan Irak.
"Kemudian, WNI yang akan masuk Suriah dan Irak tapi bisa dicegah, 76 orang pria dan wanita 29 orang," kata Setyo.
Ada pula WNI yang dideportasi dari Turki, Malaysia, dan Singapura karena berniat pergi ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS. Jumlahnya sebanyak 354 orang, terdiri dari 310 laki-laki dan 224 perempuan.
Setyo mengatakan, beberapa WNI yang sempat pergi ke Irak dan Suriah kembali ke Indonesia.
Jumlah mereka sebanyak 84 orang, terdiri dari 68 laki-laki dan 16 orang perempuan.
Diketahui pula ada warga negara asing yang tergabung dalam FTF yang masuk ke Indonesia. Jumlahnya 15 orang dan keseluruhannya laki-laki. Tak hanya WNI, ada juga WNA yang berangkat dari Indonesia menuju Irak dan Suriah sebanyak 3 orang laki-laki.
"Jadi total warga negara Indonesia dan warga negara asing yang terkait FTF di Indonesia ada 1478 orang. Ini adalah data dari Densus 88, dari hasil penyelidikan," kata Setyo.
Selain di Irak dan Suriah, ada pula WNI yang bergabung dengan kelompok radikal di Filipina. Sebanyak 13 orang WNI diketahui berada di Filipina saat ini.
Di samping itu, sebanyak enam orang dikembalikan ke Indonesia. Adapun, WNI yang diduga tewas sebanyak enam orang, semuanya laki-laki.
"WNI yang dideportasi dari Filipina yaitu sembilan orang, pria semua," kata Setyo.
Begitu tiba di Indonesia, WNI yang bergabung di FTF langsung dibawa ke Mako Brimob Polri dan dilakukan pemeriksaan oleh Densus 88. Mereka akan dipulangkan jika dianggap tak terkait tindak pidana terorisme di Indonesia. (tribunnews/fah/kps)