Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Berturut-turut, KPK Tangkap 6 Kepala Daerah, Siapa Saja?

Aksi operasi tangkap tangan (OTT) gencar dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Berturut-turut, KPK Tangkap 6 Kepala Daerah, Siapa Saja?
TRIBUNNEWS/HERUDIN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi operasi tangkap tangan (OTT) gencar dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Beberapa pihak pun sempat mengkritik KPK atas langkahnya tersebut.

Beberapa kali wakil ketua DPR, Fahri Hamzah, sempat mengkritisi operasi tersebut.

Namun, hal ini tampaknya tidak menggetarkan upaya KPK.

Buktinya, sampai September 2017, setidaknya ada enam pejabat yang berhasil diciduk KPK.

Siapa sajakah mereka?

Berikut ini 5 pejabat yang berhasil diciduk KPK, disarikan dari Kompas.com.

Berita Rekomendasi

1. Gubernur Bengkulu, Ridwan Mukti

Gubernur Bengkulu nonaktif Ridwan Mukti meninggalkan Gedung KPK seusai menjalani pemeriksaan di Jakarta, Senin (18/9/2017). TRIBUNNEWS/HERUDIN
Gubernur Bengkulu nonaktif Ridwan Mukti meninggalkan Gedung KPK seusai menjalani pemeriksaan di Jakarta, Senin (18/9/2017). TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Dilansir dari Kompas.com, Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti dan istrinya, Lily Martianu Maddari, diamankan pada Selasa (20/6/2017) lalu.

Tak hanya itu, ada beberapa kontraktor lokal yang diamankan bersama keduanya.

Setelah diperiksa, gubernur Bengkulu dan istrinya pun ditetapkan sebagai tersangka pada Kamis (22/6/2017).

Diduga, Ridwan Mukti mendapat uang suap Rp 4,7 Miliar dari proyek PT SMS. Sang istri ikut diciduk karena diduga jadi perantara suap.

(Baca juga: Permintaan Tolong yang Berakhir dengan Kematian, Fakta Lengkap Wanita Cantik Dibunuh Driver Ojek)

2. Bupati Pamekasa, Achmad Syafii

Bupati Pamekasan, Achmad Syafii rupanya juga terjaring OTT KPK.

Seperti diwartakan Kompas.com, ia ditangkap saat menghadiri kegiatan Tentara Manunggal Membangun Desa di Desa Bukek, Kecamatan Tlanakan pada Rabu (2/8/2017).

Bupati Pamekasan Achmad Syafii keluar dari gedung KPK Jakarta usai menjalani pemeriksaan, Rabu (9/8/2017). Achmad Syafii diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Kepala Kejaksaan Negeri Pamekasan Rudi Indraprasetya terkait kasus dugaan suap penanganan penyelewengan dana desa. TRIBUNNEWS/HERUDIN
Bupati Pamekasan Achmad Syafii keluar dari gedung KPK Jakarta usai menjalani pemeriksaan, Rabu (9/8/2017). Achmad Syafii diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Kepala Kejaksaan Negeri Pamekasan Rudi Indraprasetya terkait kasus dugaan suap penanganan penyelewengan dana desa. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Kasus yang menjeratnya adalah dugaan suap.

Selain itu, ada empat orang lain yang ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK, yakni Kepala Kejaksaan Negeri Pamekasan Rudi Indra Prasetya, Kepala Inspektorat Kabupaten Pamekasan, Sucipto Utomo, Kepala Desa Dasuk Agus Mulyadi, dan Kepala Bagian Administrasi Inspektorat Kabupaten Pamekasan Noer Solehhoddin.

3. Wali Kota Tegal Siti Masitha

Beralih ke Tegal, Jawa Tengah, KPK menangkap Siti Masitha Soeparno pada Selasa (29/8/2017) di rumah dinasnya.

diduga, Siti menerima suap sebanyak Rp 5,1 Miliar.

Wali Kota Tegal nonaktif Siti Masitha Soeparno menjalani pemeriksaan lanjutan di kantor KPK, Jakarta, Kamis (14/9/2017). Siti Masitha Soeparno diperiksa sebagai tersangka terkait kasus dugaan suap pengelolaan dana jasa pelayanan RSUD Kardinah Kota Tegal tahun 2017 dan pengadaan barang jasa di lingkungan Kota Tegal. TRIBUNNEWS/HERUDIN
Wali Kota Tegal nonaktif Siti Masitha Soeparno menjalani pemeriksaan lanjutan di kantor KPK, Jakarta, Kamis (14/9/2017). Siti Masitha Soeparno diperiksa sebagai tersangka terkait kasus dugaan suap pengelolaan dana jasa pelayanan RSUD Kardinah Kota Tegal tahun 2017 dan pengadaan barang jasa di lingkungan Kota Tegal. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Diduga, uang tersebut merupakan ongkos politik Siti maju di bursa wali kota Tegal 2019-2024 nanti.

4. Bupati Batubara, OK

Bupati Batubara Sumatera Utara OK Arya Zulkarnaen keluar dari gedung KPK Jakarta memakai rompi tahanan usai menjalani pemeriksaan, Kamis (14/9/2017). OK Arya Zulkarnaen ditahan oleh KPK bersama empat orang lainnya usai ditetapkan sebagai tersangka terkait operasi tangkap tangan (OTT) kasus dugaan suap pekerjaan pembangunan infrastruktur di Kabupaten Batubara untuk tahun anggaran 2017. TRIBUNNEWS/HERUDIN
Bupati Batubara Sumatera Utara OK Arya Zulkarnaen keluar dari gedung KPK Jakarta memakai rompi tahanan usai menjalani pemeriksaan, Kamis (14/9/2017). OK Arya Zulkarnaen ditahan oleh KPK bersama empat orang lainnya usai ditetapkan sebagai tersangka terkait operasi tangkap tangan (OTT) kasus dugaan suap pekerjaan pembangunan infrastruktur di Kabupaten Batubara untuk tahun anggaran 2017. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Dikutip dari Kompas.com, KPK menetapkan Bupati Batubara, OK Arya Zulkarnaen sebagai tersangka terkait dugaan suap pekerjaan pembangunan infrastruktur di Kabupaten Batubara 2017.

Ia ditangkap pada Rabu (13/9/2017).

Tak hanya Zulkarnaen, dalam ott kali ini juga ditangkap 7 orang lainnya, yakni Kepala Dinas PUPR Pemkab Batubara Helman Herdady (HH), pemilik dealer mobil Sujendi Tarsono (STR), Staf Pemkab Batubara AGS, KHA dari pihak swasta, dan MNR sopir istri Bupati, serta dua orang kontraktor bernama Maringan Situmorang dan Syaiful Azhar (SAZ).

5. Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko

Penyidik KPK melakukan OTT terhadap wali kota Batu, Eddy Rumpoko pada Sabtu (16/9/2017) lalu.

Kepada Kompas.com,Humas Polda Jawa Timur, Frans Barung Mangera mengatakan, OTT dilakukan pukul 13.30 WIB.

Wali Kota Batu Eddy Rumpoko Dipindahkan ke Rutan Cipinang
Wali Kota Batu Eddy Rumpoko Dipindahkan ke Rutan Cipinang (capture video)

Selain Eddy, ada dua orang lagi yang diamankan KPK, yakni Kepala Bagian Unit Layanan Pengadaan Pemkot Batu Edi Setyawan dan pengusaha bernama Filipus Djap.

Diduga, Eddy Rumpoko menerima suap Rp 500 juta.

6. Iman Ariyadi, Wali Kota Cilegon

KPK menggelar operasi tangkap tangan di Provinsi Banten.

Seperti diwartakan Kompas.com, dalam operasi tangkap tangan kali ini, KPK menangkap Wali Kota Cilegon Iman Ariyadi.

Ketika dikonfirmasi Kompas.com Sabtu (23/9/2017), Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan mengatakan, ada uang ratusan juta rupiah yang dijadikan barang bukti.

Wali Kota Cilegon Tubagus Iman Ariyadi
Wali Kota Cilegon Tubagus Iman Ariyadi (kompas.com)

Ia pun mengungkapkan bahwa penangkapan ini terkait dengan dugaan korupsi dalam proses perizinan kawasan industri di salah satu kabupaten/kota di Banten. (TribunWow.com/Galih Pangestu J)

Sumber: TribunWow.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas