Hal-Hal Seputar Akhir Perjalanan Situs ''Nikahsirri.com''
Dalam lelang keperawanan tersebut, mereka telah bermitra dengan tim medis yang akan melakukan tes keperawanan.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TribunWow.com/Fachri Sakti Nugroho
TRIBUNNEWS.COM - Kabar mengenai adanya situs nikahsirri.com telah membuat geger dunia maya selama beberapa hari ini.
Hal ini disebabkan karena situs nikah sirri tersebut memberikan layanan-layanan yang kontroversial.
Antara lain adalah layanan lelang perawan, dan lelang perjaka.
Dari keterangan yang tertulis dalam situs tersebut, lelang perawan bukanlah hal yang asing lagi di telinga masyarakata Indonesia.
Mereka mengklaim bahwa lelang perawan ini adalah tradisi yang banyak berlaku di berbagai wilayah nusantara.
Mereka mendasari pernyataannya tersebut dari novel yang ditulis oleh Ahmad Tohari dalam sebuah novel berjudul 'Ronggeng Dukuh Paruk".
Berangkat dari tradisi tersebut, lelang perawan dianggapnya sebagai upaya pelestarian budaya Indonesia.
Mereka menilai jika lelang perawan merupakan apresiasi tertinggi dan penghargaan besar bagi wanita.
"Dengan banyaknya pria berusaha keras saling bersaing, serta rela mempertaruhkan harta yang dimilikinya, ini tentu saja adalah sebentuk penghormatan untuk perawan yang telah berhasil mempertahankan kesuciannya," tertulis dalam laman nikah sirri.
"Menurut logika kami, 'menyerahkan keperawanan atas nama cinta' memang terdengar indah, namun masalahnya 'cinta bukanlah barang nyata' yang bisa dipegang, sehingga banyak perawan yang kemudian tertipu oleh kebohongan cinta, oleh lidah tidak bertulang, dan hasil akhirnya adalah kejadian yang seperti kata pepatah 'habis manis, sepah dibuang' setelah keperawanan si gadis direnggut, sang pria meninggalkannya. Dan hanya tangis dan penyesalan yang menemani si gadis malang itu," lanjutnya.
Selain lelang perawan, situs nikah sirri ini juga membuka lelang keperjakaan.
Dalam lelang keperawanan tersebut, mereka telah bermitra dengan tim medis yang akan melakukan tes keperawanan.
Sedangkan untuk tes keperjakaan, karena tidak bisa dibuktikan secara medis, mereka akan melakukan 'sumpah pocong' bagi para perjaka yang menjadi mitra mereka.