Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

''Hati-hati Operasi Intelijen Asing Adu Domba Panglima TNI, Kepala BIN, Kapolri''

Paling tidak itu terlihat ketika situasi politik nasional menghangat terkait polemik pengadaan senjata.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in ''Hati-hati Operasi Intelijen Asing Adu Domba Panglima TNI, Kepala BIN, Kapolri''
Repro/KompasTV
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo memberikan keterangan pers usai menggelar acara pertemuan dengan mantan petinggi TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (22/9/2017). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masyarakat harus bijak sebelum menyebar kabar di media sosial karena ada upaya pecah belah oleh kepentingan asing agar Indonesia gaduh.

Salah satu tujuannya agar masyarakat saling curiga termasuk personel di dalam kepolisian, BIN, dan TNI.

Paling tidak itu terlihat ketika situasi politik nasional menghangat terkait polemik pengadaan senjata.

Menkopolhukam Wiranto sudah menegaskan hal itu hanya terkait komunikasi yang belum tuntas.

Namun di media sosial hal ini terus jadi perbincangan.

Pengamat intelijen dari Universitas Indonesia (UI), Ridlwan Habib menilai ada pihak ketiga yang mencoba melakukan adu domba antara Panglima TNI, POLRI dan institusi BIN.

"Dari penelusuran dengan metode open source intelligence atau OSINT, operasi adu domba ini menggunakan medsos, " ujar Ridlwan kepada Tribunnews.com, Senin (25/9/2017).

Berita Rekomendasi

Ridlwan menjelaskan, pada tanggal 23 September pukul 22 muncul tagar di media sosial #PanglimaTantangBIN . Tagar itu sempat menjadi trending topik di Twitter.

"Dari penelusuran saya, itu menggunakan auto bot, mesin, bukan akun akun asli, " kata alumni S2 Kajian Intelijen UI tersebut kepada Tribunnews.com.

Tagar #PanglimaTantangBIN itu menggunakan link url sebuah berita di website www.perangbintang.com.

"Setelah saya cek, website itu dihosting dari luar negeri, " kata Ridlwan.

Menurut hasil pelacakannya, website perangbintang.com beralamat IP di 198.185.159.145 yang berada di Naples, Florida, Amerika Serikat.

"Ada intensi dari pembuat situs itu untuk menyamarkan penjejakan, " kata Ridlwan.

Pagi hari tanggal 24 September isu makin memanas karena beredar berita melalui WhatsApp group yang mengutip situs perangbintang.com.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas