Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

MUI Berharap Masyarakat Tidak Permasalahkan Film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI

Majelis Ulama Indonesia (MUI), mendukung kebijakan pemutaran kembali film Penumpasan Pemberpntakan G30S/PKI.

Editor: Adi Suhendi
zoom-in MUI Berharap Masyarakat Tidak Permasalahkan Film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI
KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO ERDIANTO
Wakil Ketua Umum MUI, KH Zainut Tauhid Sa'adi 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI), mendukung kebijakan pemutaran kembali film Penumpasan Pemberpntakan G30S/PKI.

Wakil Ketua MUI, Zainut Tauhid Saadi, menyebut banyak pelajaran yang bisa dipetik dari film tersebut, khususnya mengenai nasionalisme dan bahaya komunisme.

"MUI mendukung setiap usaha yang ingin memberikan pemahaman kepada masyarakat Indonesia akan bahaya ideologi yang bertentangan dengan ideologi negara yaitu Pancasila," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Tribunnews.com.

Baca: Ketua MPR: Nonton Film Saja Sekarang sudah Mengkotak-kotakan‎ Orang

Zainut Tauhid Saadi berharap masyarakat bisa menerima nilai-nilai yang ada dalam film tersebut.

Selain itu, perlu diakui dalam proses produksinya sudah film yang mengisahkan tragedi tahun 1965 tersebut sudah melalui lembaga sensor resmi.

Berita Rekomendasi

Sehingga, tidak ada alasan untuk merendahkan isi film tersebut, apalagi mengkaitkan bahwa film itu untuk kepentingan orde baru (orba).

"Saat ini tidak ada lagi alasan tersebut, karena Orde Baru sudah bubar," katanya.

Baca: Sambangi KPK, Djarot Teken Kerja Sama Soal Pajak dan Retribusi

Ia pun mengatakan ada kebutuhan lain yang sangat penting dengan pemutaran film tersebut.

Di antaranya agar generasi muda paham dengan sejarah tentang peristiwa pemberontakan dan penghianatan PKI kepada bangsa dan negara yang menimbulkan trauma sejarah bagi perjalanan bangsa.

Bagi mereka yang memilih untuk tidak lagi menyaksikan film tersebut, menurut Wakil Ketua MUI, di alam demokrasi ini, sikap tersebut harus dihargai.

Baca: Wali Kota Jadi Tersangka, Kadishub Kota Tegal Diperiksa KPK

Di Indonesia, masyarakat punya kebebasan untuk menentukan pilihannya sendiri, termasuk atas sikap mereka terkait film tersebut.

"Bagi yang ingin menonton tidak dilarang dan bagi yang tidak suka juga dipersilakan. Yang penting bagi kita semua adalah tetap menjaga semangat persatuan, sikap toleransi dan perdamaian sesama anak bangsa," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas