Soal Institusi Non-Militer Beli 5.000 Pucuk Senjata Api secara Ilegal, Menhan: Itu Miskomunikasi
Ryamizard Ryacudu kecewa dengan insiden salah komunikasi soal pernyataan Panglima TNI terkait pengadaan senjata api sebanyak 5.000 pucuk.
Editor: Sapto Nugroho
![han Ryamizard Ryacudu ditemui wartawan di kantornya, Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Selasa (26/9/2017). (Tribunnews/Nurmulia Rekso Purno](http://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/menteri-pertahanan-menhan-ryamizard-ryacudu_20170926_201102.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan), Ryamizard Ryacudu memastikan setiap pembelian senjata api harus sepengetahuan dan izin dari Kementerian Pertahanan (Kemenhan).
Menhan Ryamizard Ryacudu juga beranggapan, pernyataan Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo soal 5.000 pucuk senjata api ilegal hanya kesalahan komunikasi.
Menteri Pertahanan akan segera berkoordinasi dan bertemu dengan Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, begitu juga dengan institusi terkait.
![Menteri Pertahanan (Menhan), Ryamizard Ryacudu.](http://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/menteri-pertahanan-menhan-ryamizard-ryacudu_20170926_201102.jpg)
Baca: Panglima TNI Gatot Nurmantyo: Ada Institusi yang akan Membeli 5.000 Pucuk Senjata, Bukan Militer
Baca: Panglima TNI Bilang Ada Institusi Non-Militer Beli 5.000 Pucuk Senjata, Politisi DPR: Usut Tuntas!
Baca: Soal Pernyataan Panglima TNI terkait 5.000 Senjata Ilegal, Kapuspen TNI: Ada yang Menyadap
Baca: Soal Ucapan Pembelian 5.000 Senjata Ilegal, Panglima TNI: 1.000 Persen Benar Itu Kata-kata Saya
Ryamizard Ryacudu mengaku kecewa dengan insiden salah komunikasi soal pernyataan Panglima TNI terkait pengadaan senjata api sebanyak 5.000 pucuk.
Ryamizard Ryacudu berharap agar kejadian ini tidak terulang lagi.
Berikut pernyataan Menhan Ryamizard Ryacudu, simak tayangan video di atas. (*)