Politikus PDIP: Pimpinan Lembaga Penegak Hukum Jangan Cari Muka di Depan Presiden Jokowi
Anggota Komisi III DPR ini mengatakan, masalah senjata sangat sensitif. Apalagi ada dugaan senjata tersebut diimpor secara ilegal.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Politikus PDI Perjuangan Junimart Girsang meminta pimpinan lembaga penegak hukum untuk bersatu, menghilangkan ego masing-masing.
Hal ini terkait impor 280 pucuk senjata SAGL kaliber 40mm dan amunisi granatnya sebanyak 5.932 butir, oleh Polri yang tertahan di kargo Bandara Soekarno-Hatta.
Baca: Setelah Empat Hari Diperiksa, Jonru Mengaku Batuk-batuk dan Minta Pemeriksaan Ditunda
"Jadi tolonglah kepada pimpinan lembaga penegak hukum bersatulah. Jangan masing-masing, mencari muka didepan pers. Mencari muka di depan Pak Jokowi," kata Junimart kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (2/10/2017).
Anggota Komisi III DPR ini mengatakan, masalah senjata sangat sensitif. Apalagi ada dugaan senjata tersebut diimpor secara ilegal.
"Masalah senjata kan masalah yang sensitif, tanpa itu pun sudah banyak senjata beredar secara ilegal di negara ini. Kita bisa lihat banyak perampokan dengan meniggunakan senjata, secara ilegal," kata Junimart.
Menurutnya, Presiden Jokowi sudah tahu dan paham apa yang sebenarnya terjadi. Untuk itu dirinya menunggu sikap yang bakal diambil oleh Jokowi.
Lebih lanjut saat ditanya siapa pernyataanya ditujukan, Junimart meminta Panglipma TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang menggulirkan isu tersebut mengklarifikasi.
"Semua yang terkait, termasuk Panglima TNI yang selama ini sudah menggulirkan info tersebut," katanya.
Junimart mengatakan pihak yang terkait harus menjelaskan duduk perkara masalah ini.
"Kan awalnya dari Panglima TNI, clear kan dong masalahnya, jangan dibuat mengambang begitu, jangan dibiarkan jadi bola liar. Ini kan negara hukum, sampaikanlah segala sesuatu secara konsisten dan konsekuen, ini yang paling penting," kata Junimart.