Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jokowi Ingin Pengedar Narkoba Digebuk Ramai-ramai, Kabareskrim: Enggak Boleh Pak

Cukup dipenjara saja? Enggak perlu tuh digebukin ramai-ramai? kadang-kadang jengkel saya dengan yang begini-begini

Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Sanusi
zoom-in Jokowi Ingin Pengedar Narkoba Digebuk Ramai-ramai, Kabareskrim: Enggak Boleh Pak
henry lopulalan/stf
PEMBUKAAN DEKRANAS - Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo, memberi sambutan dalam pembukaan Pameran Kriyanusa Dekranas 2017 di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (27/9). Pameran tersebut menghadirkan 381 gerai yang produk kerajinannya dikelompokkan UNESCO berdasarkan bahan baku, antara lain tanah liat, serat alam, tekstil, kayu-kayuan dan logam. Warta Kota/henry lopulalan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo memanggil Kabareskrim Komjen Pol Ari Dono ke panggung di sela acara Pencanangan Aksi Nasional Pemberantasan Obat Ilegal dan Penyalahgunaan Obat di Cibubur, Jakarta Timur.

"Ini tadi saya lihat, Pak Kabareskrim hadir. Coba ke Depan Pak Ari Dono. Sini pak, biar masyarakat juga tahu, Pak Ari Dono ini Pak Kabareskrim kita," ujar Presiden Jokowi, Selasa (3/10/2017).

Ari Dono yang mengenakan kemeja batik lengan panjang berwarna cokelat itu kemudian berdiri dan maju ke panggung, sejajar dengan Jokowi.

Di panggung, Presiden melontarkan pertanyaan seputar penindakan terhadap narkoba maupun obat-obatan ilegal kepada Ari Dono.

"Apa sih, Pak Kabareskrim kerja sama yang sudah dilakukan dengan BPOM dari Polri? Kejamnya kayak apa sih Kabareskrim ngurusin ini?" kata Jokowi bertanya.

"Kegiatan kerjasama kami mulai kegiatan preventif itu mulai kegiatan penyuluhan di sekolah-sekolah, tentang bahaya narkoba, psikotropika," ucap Ari Dono menjawab.

Jokowi menilai jawaban Ari Dono adalah kegiatan yang rutinitas terus dilakukan selama bertahun-tahun.

Berita Rekomendasi

Ari Dono kemudian menjelaskan bagaimana pihaknya melakukan penegakan hukum terhadap penjual dan pedagang obat daftar G yang tersebar di apotek serta melakukan razia.

"Ketegasan Bareskrim seperti apa untuk masalah ini?" ucap Jokowi bertanya kepada Ari Dono.

Ari Dono pun menjawab secara normatif, yakni sesuai koridor hukum. Jika memenuhi unsur Pidana, maka hukuman penjara akan diganjar kepada para pelaku.

"Cukup dipenjara saja? Enggak perlu tuh digebukin ramai-ramai? kadang-kadang jengkel saya dengan yang begini-begini, entah narkoba, obat ilegal," kata Jokowi.

"Anak-anak kita yang terkena. Masa depan kita yang terancam. Bagaimana Pak? Gimana kita gebukin ramai-ramai gimana?" ucap Jokowi kembali melontarkan pertanyaan kepada Ari Dono.

"Enggak boleh," kata Ari Dono meski butuh waktu agak lama untuk menjawab.

'Oh enggak boleh? Ya terus gimana?" tanya Jokowi lagi.

Ari Dono pun menjelaskan mengenai peran utama sekolah dan orangtua dalam mendidik anak untuk menjauhi narkoba dan penggunaan obat-obat ilegal.

"Baik terima kasih Kabareskrim. Saya tadi sebenarnya nunggu (jawaban) Pak Kabareskrim, Saya injeknya Pak, gitu lho yang saya tunggu. besok saya injek semua yang berkaitan dengan obat ilegal, yang berkaitan dengan narkoba," kata Jokowi menjelaskan keinginannya.

"Pak Kabareskrim memang orangnya tenang, tapi seram juga, hati-hati," ucap Jokowi menambahkan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas