Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Viral! Video Detik-detik Bocah 4 Tahun Tewas Tenggelam di Kolam Renang Hotel, Buwas Ikut Melayat

Keluarga Aliya Ramdhani (4) masih berduka. Tak ada yang menyangka, bocah periang ini pergi begitu cepat.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Viral! Video Detik-detik Bocah 4 Tahun Tewas Tenggelam di Kolam Renang Hotel, Buwas Ikut Melayat
Istimewa via Tribun Timur
Foto Bocah Aliyah sebelum ditemukan tewas tenggelam di hotel Clarion Makassar 

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Keluarga Aliya Ramdhani (4) masih berduka. Tak ada yang menyangka, bocah periang ini pergi begitu cepat.

Aliya ditemukan meninggal dunia di kolam renang orang dewasa di salah satu hotel berbintang Makassar di Jl Pettarani, Makassar, provinsi Sulawesi Selatan.

Saat kejadian, Aliyah bermain bersama kedua sepupunya di kolam anak-anak.

Video menjelang anak balita ini meregang nyawa bahkan diabadikan salah seorang pengunjung hotel di kamar atas hotel berbintang itu.

Aliya meninggal di kolam renang orang dewasa. Sementara keluarganya alfa mengawasinya. Tak ada juga life guard kolam renang hotel yang mengawasi tamu yang berenang. Padahal ada tempat khusus penjaga.

Aliya Ramadhani (4), bocah yang sempat menginap di sebuah hotel berbintang, Grand Clarion Hotel and Convention Center di Jalan Andi Pangerang Petta Rani, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, tewas tenggelam di kolam renang hotel tersebut, Senin (2/10/2017), sekitar pukul 09:50 Wita.

Korban tenggelam di kolam renang untuk orang dewasa saat lepas dari pengawasan life guard dan kerabat yang menenaminya.

Berita Rekomendasi

Dia pun baru diketahui tenggelam saat terlihat dalam kondisi mengapung.

Sebelum tenggelam, korban datang di kolam renang ditemani pamannya dan kerabat lainnya.

Lalu mereka berenang di masing-masing kolam sesuai peruntukannya.

Korban berenang di kolam Yakusi, yaitu kolam untuk bayi dan anak-anak, sedangkan sang paman berenang di kolam untuk orang dewasa.

Nonton video-nya berikut ini :


Saat keduanya asyik berenang, kerabat lainnya memilih nyantai di kursi pinggir kolam.

Sementara, petugas penjaga kolam atau life guard dikabarkan sibuk melipat handuk untuk tamu.

Tak lama kemudian, sang paman mencoba mengecek Aliya di kolam Yakusi, namun dia tak menemukannya.

Setelah beberapa menit dicari, akhirnya sang bocah ditemukan mengapung.

Tubuhnya terbujur kaku, wajahnya pujat, dan jantungnya tak lagi berdenyut.

Korban pun diberi bantuan nafas buatan, namun kondisinya tetap kaku.

Akhirnya, pihak kerabat melarikan korban ke RS Islam Faisal di Jalan RS Islam Faisal yang berjarak sekitar 1,5 kilometer dari hotel.

Namun, amat memilukan, korban malah dibopong dan diangkut menggunakan becak motor atau bentor, bukan menggunakan mobil.

Entah apa alasannya.

Setibanya di rumah sakit, dokter menyatakan Aliya meninggal dunia sehingga tak bisa ditolong.

Korban kemudian dipulangkan ke rumah duka di Jalan Tinumbu lorong 142 nomor 64 atau di dareah utara Makassar.

Sekitar pukul 16:30 Wita, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Jenderal Budi Waseso datang melayat.

Siapa orangtua korban sehingga jenderal bintang 3 yang akrab disapa Buwas tersebut datang?

Ternyata Buwas datang melayat karena kebetulan menginap satu hotel dengan korban, yakni di Grand Clarion Hotel and Convention Center.

Penjelasan Manajemen Grand Clarion Hotel

Manajemen Grand Clarion Hotel menyampaikan duka yang mendalam atas tewasnya Aliya.

"Kami menyampaikan duka yang dalam kepada keluarga korban dan tentu kami akan mengevaluasi kenerja life guard kami," kata Marketing Communication Manager Grand Clarion Hotel and Convention Center, Ricwan Wahyudi saat berkunjung di kantor Tribun Timur, Jl Cendrawasih nomor 430, Makassar, Senin (2/10/2017).

Wahyudi mengungkapkan, ke depan manajemen hotel akan menambahkan life guard agar kejadian tersebut tidak terulang lagi.

Saat ini, petugas life guard di hotel tersebut hanya berjumlah 3 orang.

Pada kesempatan tersebut Yudi sapaan akrabnya, menuturkan bahwa pada dasarnya life guard mereka ada di lokasi kejadian.

Namun, pihaknya tidak memperhatikan bocoh tersebut karena turun ke kolam bersama kakak sepupunya.

"Life guard kami ada dan melihat anak tersebut bersama kakak sepupunya turun ke kolam sehingga life guard kami mengerjakan yang lain seperti merapikan handuk," ujar Yudi kepada Tribun Timur.

Lebih lanjut, kata Yudi, "Kejadiannya tidak lama, hanya kisaran 5 menit, kemungkinan dia (kakak sepupunya) tidak menyadari jika anak tersebut masih di kolam."

Manajemen hotel pun mengingatkan kepada orangtua dan keluarga untuk selalu waspada terhadap anaknya ketika berada di lokasi rawan seperti kolam renang.

Sumber: Tribun Timur
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas