Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Di Manokwari, Menteri Yohana Yembise Berdialog dengan Orang Tua Anak Pecandu Lem

Ia mengapresiasi Gubernur Papua Barat dan tim penggerak PKK se-Papua Barat untuk menginisiasi kegiatan itu karena bisa dimanfaatkan

Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Di Manokwari, Menteri Yohana Yembise Berdialog dengan Orang Tua Anak Pecandu Lem
Tribunnews.com/Rizal Bomantama
Menteri Yohana Yembise melakukan dialog interaktif dengan anak dan remaja pecandu NAPZA di Manokwari, Papua Barat, Selasa (3/10/2017). Sumber Biro Humas Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama

TRIBUNNEWS.COM, MANOKWARI - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Yohana Yembise melakukan dialog interaktif dengan ratusan anak pecandu lem dan zat adiktif lain yang masih dalam rehabilitasi di Manokwari, Papua Barat, Selasa (3/10/2017).

Ia mengapresiasi Gubernur Papua Barat dan tim penggerak PKK se-Papua Barat untuk menginisiasi kegiatan itu karena bisa dimanfaatkan untuk mencari permasalahan penyalahgunaan obat yang termasuk NAPZA di akar rumput masyarakat.

"Penyalahgunaan NAPZA di kalangan anak-anak ini menjadi indikator lemahnya pengawasan dan pengasuhan orang tua. Dan melalui pertemuan ini kita ajak juga para orang tua untuk lebih intens mengawasi perkembangan anak-anaknya karena anak-anak Papua adalah penerus bangsa Indonesia juga," jelasnya melalui siaran pers Kamis (4/10/2017).

Dalam pertemuan itu Menteri Yohana sempat melakukan dialog dengan seorang warga bernama Mama Marco mengenai kerasnya upaya seorang orang tua untuk menyembuhkan anaknya dari jerat NAPZA.

"Rasa penyesalan, sabar, dan tidak putus asa menjadi kekuatan saya untuk mendampingi anak yang telah menjadi pecandu lem berat sejak 2015. Saya mencoba memberikan pengertian mengenai bahaya kecanduan zat adiktif."

"Saya juga meminta pemerintah untuk memberi perhatian terhadap tingginya angka anak-anak yang menjadi pecandu NAPZA berat di Papua Barat," tegasnya.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas