Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ini Penjelasan Perbakin soal Impor Satu Kontainer Amunisi

Bambang menjelaskan, sebanyak 500 ribu amunisi caliber 9 mm tersebut dikemas ke dalam 500 boks.

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Sanusi
zoom-in Ini Penjelasan Perbakin soal Impor Satu Kontainer Amunisi
TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Bidang Hukum dan Disiplin Anggota Pengurus Besar Persatuan Olahraga Menembak Indonesia (PB Perbakin), Bambang Soesatyo membenarkan pihaknya mengimpor satu kontainer amunisi.

Menurutnya, barang tersebut tiba diangkut Kapal MV Hyundai Supreme V, pada hari Jumat 6 Oktober 2017 pukul 16.20 WIB di Dermaga TPK Koja Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara.

Bambang menjelaskan, sebanyak 500 ribu amunisi kaliber 9 mm tersebut dikemas ke dalam 500 boks.

Bambang mengatakan, peluru tersebut dimpor dengan dasar Surat Izin Impor Kapolri nomor SI/5882/VII/2017 tanggal 17 Juli 2017 untuk Bambang Triatmojo, Ketum PB Perbakin. Surat Rekomendasi Impor Kabais TNI nomor : R/1178/VIII/2017 tanggal 8 Agustus 2017 dan Invoice No : PE170901001, tanggal 11 September 2017.

Ketua Komisi III DPR RI ini menjelaskan, peluru tersebut di impor dalam rangka mendukung latihan atlet Perbakin guna mengikuti kejuaraan menembak 'Bascot VI Shoting Championship & Expo'.

"Kejuaraan itu bakal digelar tanggal 5 sampai dengan 29 Oktober 2017 di lapangan tembak Hoegeng Imam Santoso Mako Brimob Kelapa Dua Depok," kata Bambang lewat pesan singkat, Minggu (8/10/2017).

Selain itu anggota Perbakin juga membutuhkan amunisi untuk kejuaraan Menembak Reaksi Level III IPSC 5th Physician’s Cup 2017 bertajuk a Memorial Tribute to IROI/NROI Mr Chepit Dulay, di Filipina, 13-26 Oktober 2017.

Berita Rekomendasi

"Barang Amunisi dimuat menggunakan truk trailer dengan Nopol B 9204 WV dan dikirim menuju gudang PB Perbakin di Jalan Gelora Senayan, Senayan untuk dilaksanakan Pengecekan secara fisik dan dilanjutkan dengan penyimpanan," kata Bambang.

Bambang menjelaskan, pukul 18.00 WIB, kendaraan tiba di Gudang Perbakin.

Pengecekan secara fisik dan pembongkaran muatan langsung dilaksanakan. Hal itu Lettu Suratno dari Bais TNI, Kompol Marjuki dari Badan Intelijen Keamanan (Baintelkam) Polri, Kepala Gudang PB Perbakin Basuki, dan Yadi dari pihak Importir.

"Pukul 19.21 WIB pelaksanaan cek fisik selesai dilanjutkan dengan penandatanganan berita acara penyerahan barang dari Baintelkam kepada Perbakin. Pukul 19.30 WIB, kegiatan selesai dalam keadaan tertib dan aman," kata Bambang.

Politikus Partai Golkar ini menjelaskan, amunisi itu selanjutnya akan disebar ke-33 Provinsi anggota Perbakin.


Menurutnya, Perbakin juga akan melanjutkan impor amunisi.

"Impor Barang Berbahaya berupa Amunisi oleh PB Perbakin dilaksanakan secara bertahap," katanya.

Terkait impor amunisi itu, Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto membenarkan adanya impor atas nama Ketua Umum PB Perbakin Bambang Triatmojo.

"Peluru tersebut diimpor dalam rangka mendukung latihan atlet Perbakin," kata Setyo.

Impor senjata sempat menjadi polemik lantaran ucapan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo tentang adanya impor 5.000 senjata ilegal oleh institusi non-militer. Menko Polhukam Wiranto dan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu kemudian membantahnya.

Beberapa hari kemudian, ada kedatangan 280 pucuk senjata SAGL dan 5.932 butir amunisi RLV-HEFJ kaliber 40x 46mm, di Bandara Soekarno-Hatta, pada Jumat (29/9/2017).

Selain itu, ada insiden tertahannya senjata dan amunisi milik BNN, di Bandara Fatmawati pada Rabu (4/10/2017).

Paket senjata yang dikirimkan melalui Cargo Garuda Indonesia tersebut berisi lima pucuk senjata jenis Saiga-12CEXP-01 kaliber 18,3 mm buatan Rusia, 21 pucuk pistol jenis CZ P-07 (softgun) kaliber 22 mm sebanyak 21 buah, 42 sarung pistol, dan 21 buah rompi antipeluru.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas