Nenek Mujinah Lepas Sandal Saat Temui Presiden Jokowi di Atas Panggung
"Mbah, tadi ke sini apa nggak pakai sandal?" ujar Jokowi, sebab ternyata saat akan naik panggung, Munijah terlebih dahulu melepas sandal japitnya.
Editor: Hasanudin Aco

"Mboten ngertos (tidak tahu)," jawab Munijah.
"Lanjutane mboten saget (lanjutannya tidak bisa)?" sambung Jokowi.
"Mboten, Joko sinten nggih? (Tidak bisa, Joko siapa ya)," jawab Munijah.
"Saya tanya ke mbah kok malah balik tanya," celetuk Jokowi.
Usai dialog tersebut, Munijah kemudian dipersilakan turun dari panggung untuk kembali ke kursi undangan.
"Mbah, tadi ke sini apa nggak pakai sandal?" ujar Jokowi, sebab ternyata saat akan naik panggung, Munijah terlebih dahulu melepas sandal japitnya.
Namun ketika akan kembali, ia lupa tak mengenakan lagi.
"Mbah, njenengan kersa sepeda, mboten? (Mbah, anda mau sepeda apa tidak?)," ujar Jokowi.
Seketika dijawab Munijah, "Mboten". "Heh, mboten? Nggih mpun nek mboten. (Hah, tidak? Ya sudah kalau tidak mau)," sahut Jokowi.
"Nek kangge putune nggih purun," jawab Munijah.
"Nggih mpun, nih sepedane," kata Jokowi disambut tawa dan tepuk tangan ribuan pelajar dan masyarakat penerima PKH yang hadir.
Pada kesempatan itu, Jokowi didampingi Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa membagikan KIP dan PKH pada perwakilan penerima.
Khofifah mengungkapkan, saat ini se-Indonesia akan ditambah 4 juta penerima PKH, sedangkan khusus Jateng akan ada tambahan 460 ribu penerima.
"Ini artinya bukan berarti kemiskinan di Jateng bertambah tapi Bapak Presiden ingin menambah perlindungan sosial pada seluruh rakyat Indonesia termasuk warga Jateng," katanya.
Khusus untuk Kota Semarang, akan ada tambahan 4.700 penerima di tahun 2018.
Kemudian total anggaran bansos di Jateng jika saat ini Rp 5,3 triliun maka tahun depan menjadi Rp 6,2 triliun (*)