Komentar Fahri Hamzah Sudah 6 Bulan Kasus Novel Baswedan Tak Terungkap
Fahri mengatakan, padahal saat ini sudah banyak orang yang menjadi korban dari malapraktik hukum.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Peristiwa penyiraman air keras yang dilakukan orang tak dikenal terhadap penyidik senior Novel Baswedan belum kunjung terungkap hingga hari ini.
Padahal musibah itu terjadi tepat enam bulan lalu.
Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah mengaku tidak kaget penegakan hukum di Indonesia berjalan lambat.
Menurutnya, kasus Pelindo II yang menyeret R.J Lino juga sampai saat ini tidak jelas.
"Jadi, kasus delay di Indonesia ini banyak. Yang menderita akibat malpraktek hukum itu banyak. Saya gak mau satu-satu gitu. Ada banyak orang seperti itu," kata Fahri kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (11/10/2017).
Fahri mengatakan, padahal saat ini sudah banyak orang yang menjadi korban dari malapraktik hukum.
Namun belum juga ada sistem yang ingin memperbaiki proses hukum tersebut.
"Padahal yang menderita akibat hukum ini banyak sekali," katanya.
Dirinya mengaku tidak ingin fokus terhadap kasus penyiraman cairan kimia terhadap Novel Baswedan saja.
Melainkan keseluruhan kasus yang sudah tidak jelas sudah sampai mana penindakannya.
Untuk itu perlu adanya perbaikan sistem untuk hukum di Indonesia yang lebih baik lagi ke depan. Jangan sampai ada orang yang menjadi korban ketidakjelasan penegakan hukum.
"Makanya perlu adanya perbaikan sistem ini," kata Fahri Hamzah.
Diberitakan sebelumnya, Novel Baswedan disiram oleh cairan kimia oleh dua orang tidak dikenal pada Selasa 11 April 2017 lalu.
Waktu itu Novel Baswedan usai menjalankan ibadah salat Subuh, kemudian dua orang dengan menggunakan sepeda motor langsung menghampiri dan menyiram cairan kimia ke bagian wajah Novel Baswedan.
Atas penyiraman air keras tersebut, saat ini Novel Baswedan sedang menjalani pemulihan di rumah sakit di kawasan Singapura. Sebab saat disiram cairan kimia itu mengenai bagian mata sebelah kanan Novel Baswedan.