Video Call dari Singapura, Novel Minta TGPF Segera Dibentuk
Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak melakukan video call dengan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
Penulis: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak melakukan video call dengan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.
Hal itu dilakukan di sela-sela, kunjungan Dahnil Anzar bersama koalisi Masyarakat Sipil Peduli KPK, Rabu (11/10/2017) petang, di KPK, Kuningan, Jakarta Selatan.
Tujuannya mereka ingin mengungatkan agar kasus penyerangan terhadap Novel tidak dilupakan. Terlebih sudah enam bulan, kasus ini tidak kunjung terungkap.
Baca: Syarat Bahasa Inggris Untuk Kuliah di Australia Diperketat
Dalam video call, terlihat Novel menggunakan jas hitam dan kaca mata dengan bingkai hitam. Mata kiri Novel juga masih terlihat putih.
Di kesempatan itu, Novel meminta pemerintah Indonesia untuk membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) atas kasus teror penyiraman air keras yang menimpa dirinya.
"Saya ucapkan terima kasih atas dukungan terkait apa yang menimpa kepada saya penyerangan yang dilakukan pada enam bulan lalu. Semoga semangat pemberantasan korupsi tidak berhenti. Saya minta dibentuk TGPF," terang Novel.
Baca: Komisi III DPR Gelar Rapat dengan Kapolri
Novel menambahkan dengan adanya teror tersebut, dirinya justru lebih semangat dalam memberantas korupsi di Indonesia. Baginya peristiwa itu merupakan risiko sebagai penyidik di KPK. (*)