Usung Gus Ipul-Azwar Anas, PDIP Dinilai Mainkan Politik yang Berbeda Pilihan dengan Istana
Hendri Satrio mengatakan jumlah kursi PDI Perjuangan-Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ibarat duet maut di Jatim.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Ferdinand Waskita
Menurutnya, persoalan dukung mendukung dalam Pilpers belum didiskusikan antara dirinya dengan PDI Perjuangan.
"Kita ini diskusi diskusi belum sampai ke sana," ujar dia di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat pada Minggu (15/10/2017).
Saat ini, Gus Ipul-Azwar Anas dengan PDI Perjuangan fokus untuk memenangkan Pilkada Jatim terlebih dahulu, belum membahas Pilpres 2019.
"Kita ngurus (Pilkada) 2018 dulu ya. Satu-satulah," ujar Gus Ipul.
Namun ia memastikan bahwa saat ini dirinya sudah menjadi bagian dari PDI-P dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dua partai politik yang telah secara resmi mendukungnya dalam Pilkada Jatim.
Oleh sebab itu, persoalan dirinya mendukung Jokowi atau tidak dalam Pilpres 2019, bakal dibahas seiring waktu berjalan.
"Yang jelas kita sudah menjadi satu bagian dengan PDI Perjuangan, dengan PKB dan juga partai koalisi yang lain. Jadi sambil jalan kita bicara itu," ujar Gus Ipul.
Pilkada Jatim 2018 akan menjadi momentum ketiga pertarungan politik 2 tokoh Nahdlatul Ulama, Gus Ipul dan Khofifah Indar Parawansah, Khofifah, yang kini masih menjabat Menteri Sosial. Pada Pilkada Jatim 2008 dan 2014, keduanya juga bertarung. Saat itu Gus Ipul menjadi wakil Soekarwo. Di 2 kali pilkada tersebut, Khofifah kalah.
Pada pilkada tahun depan, Khofifah akan kembali maju. Sampai saat ini, ada dua partai yang sudah menyatakan mendukung menteri sosial itu, yakni Partai Golkar dan Partai Nasdem. Sementara Gus Ipul, selain diusung PDI-P, juga diusung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.