Wiranto Ingatkan Siswa IPDN Soal Kekerasan
Cara mendidik yang efektif adalah dengan membangun kesadaran para peserta didik, terkait tanggungjawab, dan kewajiban mereka.
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, SUMEDANG - Pendidikan di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), harus jauh dari kekerasan.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Wiranto, menyebut tidak boleh senior di IPDN, melakukan tindakan kekerasan terhadap juniornya.
"Saya kira sudah kita tahu bahwa sistem pendidikan itu bukan asal keras ya, bukan senior kemudian menghabisi junior dengan cara-cara kekerasan, ini sudah kita ubah," ujarnya kepada wartawan, usai menghadiri Pelantikan Muda Praja IPDN, di Kampus IPDN, Sumedang, Jawa Barat, Selasa (17/10/2017).
Cara mendidik yang efektif adalah dengan membangun kesadaran para peserta didik, terkait tanggungjawab, dan kewajiban mereka.
Selain itu, pendidikan juga dilakukan, dengan menanamkan rasa cinta tanah air. Hal itu menurut Wiranto, tidak bisa dilakukan dengan cara cara kekerasan.
"Cara cara pendidikan kan, itu dengan cara kesadaran, dengan cara kembali rasa memiliki negeri ini, dan kemudian kita tekankan masalah moralitas dan disiplin, itu yang penting," ujarnya.
Baca: Rampungkan Masa Pendaftaran, KPU Lanjutkan Tahapan Penelitian Administrasi
"Sehingga pelaksanaan tugas ke depan nanti, melaksanakan tugas bukn karena takut terpkasa, tapi karena kesadaran yang tinggi," katanya.
Sebelumnya, dalam sambutannya di hadapan siswa IPDN di acara tersebut, Menkopolhukam mengakui, saat ini IPDN sudah jauh dari kekerasan.
Hal itu antara lain karena sistem pengawasan yang ketat dari pengelola kampus. Ia mengapresiasi hal itu.
"IPDN harus bebas dari perbuatan tak terpuji. Saya apresiasi rektor melakukan deteksi dini kekerasan senior pada junior, juga terkait narkoba," ujarnya.