Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemerintah Akan Lawan Informasi Hoax di Medsos

Wiranto tidak menjelaskan akun media sosial serta pihak yang sudah memanipulasi informasi soal pemerintah.

Editor: Ferdinand Waskita
zoom-in Pemerintah Akan Lawan Informasi Hoax di Medsos
Tribunnews.com / Nurmulia Rekso Purnomo
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Wiranto 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Wiranto menilai maraknya informasi hoax dan tidak akurat berdampak pada pemerintah.

Informasi penting soal pemerintah akhirnya menjadi bias.

Oleh karenanya, pemerintah berencana mengambil tindakan untuk melawan pihak-pihak yang sering membiaskan informasi soal pemerintah.

Baca: Usai Libur Panjang, Obama Akhirnya Kembali ke Panggung Politik

Hal itu agar informasi yang sampai ke masyarakat bisa akurat.

Wiranto menyebut pemerintah akan membuat integrasi media sosial.

"Hasilnya sempai di masyarakat sudah beda dengan realitas, ini gimana ini, ini gimana sampai bias, ini kita membuat satu integrasi media sosial," ujarnya di Gedung Bina Graha, Kantor Staf Presiden (KSP), Jakarta Pusat, Kamis (19/10/2017).

BERITA TERKAIT

Wiranto tidak menjelaskan akun media sosial serta pihak yang sudah memanipulasi informasi soal pemerintah.

Namun pemerintah akan melakukan langkah-langkah mengantisipasi upaya-upaya manipulasi oleh siapapun juga.

Baca: Perjuangan Bocah 12 Tahun Bertinggi Badan 2,3 Meter Melawan Maut

"Sehingga apa yang dilakukan pemerintah, masyarakat bisa menginformasikan dengan real (red: benar), tidak bisa dimanipulasi oleh siapapun juga, ini sudah terbentuk juga," katanya.

Terkait dengan ancaman di dunia maya, dalam kesempatan tersebut Wiranto juga menjelaskan soal Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), yang akan aktif pada akhir tahun ini.

Ia menyebut pembentukan lembaga tersebut, sesuai dengan bentuk ancaman yang ada saat ini.

"Kita perlu membangun suatu ketahanan dan pertahanan dari serangan siber," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas