Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wakil Ketua MPR: Pemimpin Tidak Usah Bawa SARA Dalam Berpolitik

Pidato Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan membuat polemik terkait peryataannya tentang diksi pribumi.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pidato Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan membuat polemik terkait peryataannya tentang diksi pribumi.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua MPR RI, Mahyudin mengimbau semua pihak, terutama pejabat publik untuk tidak lagi menggunakan diksi berbau SARA.

Baca: Penyidik di Densus Tipikor Akan Miliki Kemampuan Khusus

"Sebaiknya kita tidak usah membawa SARA di dalam politik kita, baik itu istilah pribumi. Karena itu tidak usah dibuka-buka lagi," kata Wakil Ketua MPR RI, Mahyudin saat ditemui usai menghadiri acara bertemakan Pancasila di Kawasan Jakarta Selatan, Kamis (19/10/2017).

Menurutnya, istilah pribumi digunakan pada era penjajahan menunjukan kasta yang sangat rendah.

Masyarakat Eropa dianggap sebagai kasta pertama, kemudian Timur Tengah, China serta kastra pribumi yakni kaum buruh.

Baca: Puluhan Mantan Nasabah MLM MI One Mengadu ke Fraksi PDIP

Berita Rekomendasi

Lebih lanjut Mahyudin mengaku dirinya tidak sependapat dengan pihak-pihak yang menonjolkan isu SARA dalam berpolitik.

Dia lebih menganjurkan semua pihak untuk fokus bekerja dalam membangun bangsa.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas