BNPT Sarankan ASEAN Gunakan Soft Power Tangani Terorisme
Andhika menjelaskan, ASEAN bisa mengambil contoh dari peran yang dilakukan Pemerintah Indonesia melalui Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT)
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Kerjasama Regional dan Multilateral Kedeputian III BNPT, Andhika Chrisnayudhanto menyarankan kepada negara-negara kawasan ASEAN agar penanganan terorisme dapat menggunakan pendekatan soft power.
“Misalnya lebih apa yang dilakukan seperti BNPT, melakukan pencegahan daripada kita memfokuskan kepada penindakan atau menggunakan military force,” ujar Andhika dalam acara Conference on Indonesian Foreign Policy sekaligus rangkaian perayaan 50 Tahun ASEAN yang digelar di The Kasablanka, Jakarta, Sabtu (21/10/2017).
Baca: Kemendagri Minta Kelurahan Cetak e-KTP di Jakarta
Andhika menjelaskan, ASEAN bisa mengambil contoh dari peran yang dilakukan Pemerintah Indonesia melalui Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), yakni program deradikalisasi.
“Ini kan bukan sesuatu wilayah areanya penegakan hukum, atau military forces. Ini peran daripada lembaga atau kementerian misalnya pembangunan,” ucap Andhika.
Andhika meyakini negara-negara kawasan ASEAN bisa menjalani program deradikalisasi untuk mencegah berkembangnya radikalisme dan terorisme.
“Soft power ini lebih daripada daerah zona merah. Yang ini kita harus lakukan. Dan ASEAN bisa melakukannya. Dan ini sesuai perkembangan dunia international sekarang,” kata Andhika.