Peran Dukun di Balik Pengungkapan Kasus Bom Bali 15 Tahun Lalu
Tiga peristiwa pengeboman yang terjadi di Paddy's Pub dan Sari Club pada malam hari tanggal 12 Oktober 2002 mengejutkan Indonesia hingga internasional
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tiga peristiwa pengeboman yang terjadi di Paddy's Pub dan Sari Club (SC) di Jalan Legian serta dekat Kantor Konsulat Amerika Serikat pada malam hari tanggal 12 Oktober 2002 atau dikenal Bom Bali I, mengejutkan Indonesia hingga internasional.
Kejadian ini dianggap sebagai peristiwa terorisme terparah dalam sejarah Indonesia, dengan korban jiwa mencapai 202 orang.
Kapolri saat itu, Jenderal Da'i Bachtiar sempat menanyakan kepada Kapolda Bali yang saat itu dijabat oleh Brigjen Budi Setiawan mengenai kebenaran adanya serangan di dua klub di Jalan Legian, Kuta, Bali yang terjadi pada Sabtu malam tersebut.
Dan ia seakan tidak percaya atas laporan anak buahnya tentang kejadian itu.
Pengungkapan kasus Bom Bali I merupakan proses panjang yang terbilang sulit. Pihak kepolisian saat itu benar-benar harus bekerja keras.
Di antaranya dikarenakan kepolisian Indonesia sama sekali belum mendapatkan gambaran mengenai aktivitas terorisme di Indonesia.
Baca: Kencangnya Musik Barat Beraliran Rock Samarkan Aktivitas Perakitan Bom Bali
Belum lagi saat itu bermunculan sejumlah spekulasi tentang motif dan pelaku serangan teroris yang menggunakan bom berjenis TNT seberat 1 kg dan bom RDX berbobot antara 50 sampai 150 kg tersebut.
Hal itu mendorong Kapolri Da'i Bachtiar untuk membentuk tim investigasi gabungan Polri.
Peralatan dan pengetahuan yang belum mumpuni juga mengharuskan kepolisian Indonesia bekerjasama dengan kepolisian negara lain hingga melibatkan peran paranormal atau dukun.
Hal itu tertuang dalam buku berjudul Misi Walet Hitam, Menguak Misteri Dr Azhari ditulis Komjen Pol Arif Wachjunadi.
Dalam buku setebal 342 tersebut diceritakan, sehari setelah kejadian saat sejumlah polisi dari berbagai daerah berdatangan ke lokasi kejadian, seorang dukun menawarkan bantuan.
Lantas, ia mendatangi Da'i dan menyodorkan sebuah foto bergambar seseorang yang menurutnya sebagai otak pengeboman.
Dukun tersebut memintanya untuk segera menangkap orang tersebut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.