Peran Dukun di Balik Pengungkapan Kasus Bom Bali 15 Tahun Lalu
Tiga peristiwa pengeboman yang terjadi di Paddy's Pub dan Sari Club pada malam hari tanggal 12 Oktober 2002 mengejutkan Indonesia hingga internasional
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Dewi Agustina
Namun, hal itu hanya dijadikan masukkan oleh Da'i dalam proses pengungkapan jaringan terorisme yang ada di Indonesia.
Baca: Fahri Hamzah: Soliditas Para Menteri Jokowi Masih Lemah, Janji Kampanye Memudar
Dari temuan Komjen Arif Wachjunadi, Kapolri Da'i Bachtiar kala itu sempat meminta Brigjen Jauhari untuk mengumpulkan seluruh informasi dari dukun.
"Brigjen Jauhari kamu saya tunjuk untuk menangani informasi perdukunan," kata Da'i, seperti dikutip dari buku tersebut.
Meski "dunia alam gaib" merupakan bidang yang paling mustahil bagi seorang anggota kepolisian, mau tidak mau Brigjen Jauhari harus melaksanakan perintah tersebut.
Tapi, semua itu dilakukan demi mengakomodasi pihak-pihak yang ingin membantu agar bisa segera menemukan petunjuk dan pelakunya.
"Itu tugas yang paling tidak mungkin bagi anggota polisi. Tapi, tetap harus dilakukan karena situasinya sangat sulit," kata Arif saat bercerita kepada Tribun di Jakarta belum lama ini.
Berbagai spekulasi terus berkembang liar pasca-ledakan bom tersebut.
Banyak petugas yang terpengaruh pada asumsi publik.
Namun tidak sedikit dari mereka yang percaya informasi dan data "alam gaib" dari paranormal.
Bukannya melancarkan proses penyelidikan, metode penyelidikan tersebut justru menghambat kerja Polri.
Baca: Populernya Selingkuh di Jepang Sampai Jadi Nama Sebuah Kota
Selain percaya takhayul, ada juga petugas yang menelan mentah-mentah kesimpulan para pengamat.
Padahal, mereka tidak terlibat dalam pencarian barang bukti dan petunjuk di tempat kejadian perkara (TKP) atau penyelidikan induktif.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.