Anggota Komisi I Minta Spekulasi Penolakan Panglima TNI ke AS Dihentikan
Komisi I DPR RI mengapresiasi respon cepat perwakilan Amerika Serikat (AS) terkait larangan Panglima TNI memasuki negara tersebut.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Ferdinand Waskita
![Anggota Komisi I Minta Spekulasi Penolakan Panglima TNI ke AS Dihentikan](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/panglima-tni-bertemu-prajurit-kodam-iisriwijaya_20171018_110837.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- Komisi I DPR RI mengapresiasi respon cepat perwakilan Amerika Serikat (AS) terkait ditolaknya Panglima TNI memasuki negara tersebut.
Dimana, Kedubes AS memberikan penjelasan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo tidak dilarang datang ke wilayahnya.
Selain itu, Kedubes AS juga mengharapkan datangnya Panglima TNI ke Negara Paman Sam itu demi memenuhi undangan Panglima Angkatan Bersenjata AS, Jenderal Joseph F Dunford dalam acara Chiefs of Defense Conference on Countering Violent Extremist Organization pada 23-24 Oktober di Washington DC.
"Kita berharap dengan penjelasan dari pihak Kedubes ini menghilangkan spekulasi-spekulasi yang berkembang di masyarakat mengenai pembatalan kunjungan Panglima," ujar Anggota Komisi I DPR RI, Andreas Hugo Pereira kepada Tribunnews.com, Senin (23/10/2017).
Baca: Anggota Komisi I Minta AS Jelaskan Alasan Larangan Masuk Terhadap Panglima TNI
Untuk itu menurutnya, lebih baik bangsa ini fokus pada membangun kerjasama yang lebih erat antara kedua negara melalui kerangka kerjasama yang sudah disepakati antara Indonesia dengan AS.
Amerika Serikat telah memastikan mencabut larangan atas kedatangan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo ke wilayahnya.
Hal tersebut disampaikan Wakil Duta Besar AS di Indonesia ketika menggelar pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Kantor Kemenlu, Jakarta Pusat pada Senin (23/10/2017).
"Mereka menyampaikan larangan itu juga tidak ada, sudah dicabut dan Jenderal Gatot (sudah diperbolehkan) untuk melanjutkan kunjungannya ke AS," ujar Menlu Retno di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Senin.
Selain itu, melalui Wakil Dubes AS, Pemerintah AS secara resmi melayangkan permohonan maaf atas peristiwa pelarangan itu. Pemerintah AS, menurut Retno, mengakui bahwa kebijakannya itu menyebabkan ketidaknyamanan hubungan Indonesia-AS.
AS pun berharap Jenderal Gatot tetap datang ke Negara Abang Sam itu demi memenuhi undangan Panglima Angkatan Bersenjata Amerika Serikat (AS) Jenderal Joseph F Dunford dalam acara Chiefs of Defense Conference on Countering Violent Extremist Organization pada 23-24 Oktober di Washington DC.
Baca: Anies Baswedan Masuk Radar PAN di Pilpres 2019
"Jadi mereka bilang, sangat menyambut baik kunjungan (Gatot) dan tidak ada pembatasan dalam bentuk apa pun, dan terdapat keinginan dari Jenderal Dunford untuk berkomunikasi dengan Panglima. Mereka sedang mengatur komunikasi tersebut," ujar Menlu Retno.
Gatot Nurmantyo dilarang masuk ke wilayah AS pada Sabtu (21/10/2017). Saat itu Panglima TNI beserta delegasi masih berada di Bandara Soekarno-Hatta dan hendak check in.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.