DPR Minta Panglima Jangan 'Ngambek'
Politikus Partai Golkar ini sempat geram dan menilai Amerika Serikat mempermalukan Panglima TNI dengan penolakan yang dilakukan.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Malvyandie Haryadi
Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anggota Komisi I DPR, Bobby Adhityo Rizaldi mengatakan dirinya mendapat informasi bahwa Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo sudah diperbolehkan berkunjung ke Amerika Serikat.
Untuk itu Bobby berharap Gatot tidak marah karena sempat ditolak masuk tanpa alasan yang jelas.
"Kiranya memang sudah clear dan ternyata diperbolehkan, Panglima juga jangan 'ngambek', sebaiknya tetap memenuhi undangan ke AS tersebut," kata Bobby saat dikonfirmasi wartawan di Jakarta, Senin (23/10/2017).
Baca: 5 Orang Terluka Akibat Wahana Arung Jeram Terbalik
Politikus Partai Golkar ini sempat geram dan menilai Amerika Serikat mempermalukan Panglima TNI dengan penolakan yang dilakukan.
Namun menurutnya, bukan kali ini saja pemerintah AS menolak tokoh-tokoh militer Indonesia berkunjung ke negaranya.
"Hal ini pernah juga terjadi kepada beberapa tokoh militer lain seperti Prabowo Subianto dan Wiranto," kata Bobby.
Dirinya juga menyayangkan kejadian ini kembali terulang. Padahal kerjasama kerjasama militer Indonesia-Amerika juga negara-negara NATO lainnya sangat baik. "Kenapa hal ini masih terjadi juga," tanya Bobby.
Bobby mencontohkan, Perdana Menteri (PM) Modi dari India juga pernah ditolak berkunjung ke AS dan visa AS pada era Presiden AS Barack Obama. "Tapi setelah Presiden AS dijabat oleh Donald Trump, tahun 2016 diterima kembali dan hadir di White House Amerika sekaligus membeli F-16," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjend TNI Wuryanto menjelaskan, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo bersama istri dan delegasi sedianya akan menghadiri acara Chiefs of Defense Conference on Country Violent Extremist Organization (EOs).
Acara itu digelar pada tanggal 23 sampai dengan 24 Oktober 2017 di Washington DC.
Wuryanto menjelaskan, bahwa Panglima TNI mendapat Undangan secara resmi yang dikirim oleh Pangab Amerika Serikat Jenderal Joseph F. Durford, Jr.
Selanjutnya Jenderal TNI Gatot Nutmantyo membalas surat tersebut dan mengkonfimasi kehadirannya sebagai bentuk penghargaan dan perhatian.
"Panglima TNI mengirim surat balasan tersebut karena menghormati Jend. Joseph F. Durford, Jr. yang merupakan sahabat sekaligus senior Jenderal TNI Gatot Nurmantyo," Kata Kapuspen TNI.
"Jenderal TNI Gatot Nurmantyo beserta isteri dan delegasi telah mengurus visa dan administrasi lainnya untuk persiapan keberangkatan, kemudian pada Sabtu 21 Oktober, Panglima TNI siap berangkat menggunakan maskapai penerbangan Emirates, Namun beberapa saat sebelum keberangkatan ada pemberitahuan dari maskapai penerbangan bahwa Panglima TNI beserta delegasi tidak boleh memasuki wilayah AS oleh US Custom and Border Protection," tambahnya.
Wuryanto mengatakan bahwa terkait peristiwa ini, Panglima TNI telah lapor kepada Presiden melalui ajudan, Menteri Luar Negeri dan Menkopolhukam serta berkirim surat kepada Jenderal Joseph. F. Durfort Jr dan saat ini masih menunggu penjelasan atas insiden ini.
"Kepergian ke Amerika atas undangan Pangab dan atas hubungan baik dua negara serta hubungan baik antara Pangab Amerika dan Panglima TNI, oleh sebab itu Panglima TNI beserta isteri dan delegasi memutuskan tidak akan menghadiri undangan Pangab Amerika Serikat sampai ada penjelesan resmi dari pihak Amerika," kata Wuryanto.