196 Hari Setelah Disiram Air Keras, Begini Kondisi Mata Novel
Juru Bicara KPK, Febri Diansyah mengatakan tindakan yang dilakukan dalam pemeriksaan Glaukoma yakni pengukuran tekanan bola mata.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - 196 hari setelah penyerangan pada penyidik senior KPK, Novel Baswedan, kini Novel masih terus menjalani perawatan dan kontrol mata secara intensif di Singapura.
Selasa (24/10/2017) kemarin, dilakukan pemeriksaan retina dan glaukoma oleh dua dokter ahli yang berbeda guna menjaga kondisi retina dan sirkulasi cairan di dalam bola mata harus selalu dalam kondisi baik.
Juru Bicara KPK, Febri Diansyah mengatakan tindakan yang dilakukan dalam pemeriksaan Glaukoma yakni pengukuran tekanan bola mata.
Baca: PPP Yakin Pasangan Ridwan Kamil-Uu Rihzanul Ulum Menangkan Pilgub Jabar
"Hal ini dikarenakan pada 19 Oktober 2017 lalu, yang menyebabkan operasi ditunda karena tidak ratanya pertumbuhan permukaan retina (tidak smooth) pada mata kiri," ucap Febri, Rabu (25/10/2017).
Febri melanjutkan hasil pemeriksaan tekanan mata di mata kanan hasilnya cukup baik.
Sementara di mata kiri tidak dapat dilakukan test secara spesifik (hanya diperiksa dengan menekan kelopak mata bagian atas) karena tertutup gusi, diperkirakan sedikit lebih tinggi dari mata kanan.
Dilakukan pula pengukuran ketebalan kornea untuk mata kanan dengan tujuan memastikan bahwa kornea dalam keadaan baik, tidak berubah bentuk dan ketebalannya.
"Dokter juga melakukan tes Fiksasi untuk mata kanan, tujuannya memastikan reaksi mata kanan dalam keadaan baik. Hasilnya cukup baik, walaupun terdapat beberapa titik blindspot. Mata kanan juga sudah bisa membaca sampai huruf kedua terkecil," papar Febri.
Usai pemeriksaan, dokter memberikan dua macam obat tetes mata yang harus diberikan untuk menjaga tekanan bola mata.
Febri menambahkan pemeriksaan lebih lanjut akan dilakukan hari ini, Rabu (25/10/2017). Jadwal cek rutin sebelum operasi tahap 2 akan dilakukan sesuai arahan dokter.