Panglima TNI Ingatkan Soal Adu Domba TNI dan Polri
Apapun informasi yang diterima yang berpotensi memecah belah antara TNI-Polri, hendaknya informasi tersebut dilaporkan ke pihak yang berwenang
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Watawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Untuk Indonnesia yang lebih baik dibutuhkan stabilitas politik. Panglima TNI. Jendral TNI. Gatot Nurmantyo, menyebut modal untuk menghadirkan stabilitas politik, adalah kekompakan antara TNI dan Polri, yang merupakan pilar utama penjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Di hadapan 1.250 personel TNI - Polri se-Sulawesi Selaatan, di lapangan Karebosi Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (25/10/2017), Panglima TNI, meminta agar TNI dan Polri bisa selalu kompak, dan menaati aturan yang ada. Dengan demikian, Indonesia dijamin akan lebih maju.
"Kalau TNI dan Polri kuat, profesional, bersatu dan tetap solid, maka Negara ini pasti menjadi kuat," ujar Panglima TNI, seperti dikutip Tribunnews.com dari rilis Mabes TNI.
Dalam kesempatan tersebut, Gatot Nurmantyo mengingatkan kepada seluruh anggota Polri dan TNI yang hadir, agar tidak menjadi korban upaya adu domba dari pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.
Apapun informasi yang diterima yang berpotensi memecah belah antara TNI-Polri, hendaknya informasi tersebut dilaporkan ke pihak yang berwenang.
"Perlu diingat bahwa yang orang-orang yang berusaha mengadu domba TNI dan Polri adalah pihak-pihak tertentu yang ingin menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia," katanya.
"Saya minta soliditas TNI dan Polri di Sulawesi Selatan ini dipertahankan agar dapat menjadi contoh bagi wilayah lain di Indonesia," tegasnya.
Namun sayangnya Panglima TNI dalam kesempatan itu tidak menjelaskan, apakah upaya adu domba tersebut sudah berlangsung, dan siapa pihak yang berkepentingan untuk memecah belah hubungan baik antara Polri dan TNI.
Caption: Panglima TNI. Jendral TNI. Gatot Nurmantyo (tengah), dengan didampingi Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Pol. Muktiono, di lapangan Karebosi, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (25/10/2017). (Foto hak Cipta Mabes TNI).