Megawati Ingin Baguna PDIP Berkualitas dan Gerak Cepat Tangani Bencana
Presiden ke-5 RI itu menambahkan, perhatian dan keseriusan dalam tanggap bencana ini sudah dilakukan sejak menjabat sebagai Wakil Presiden.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri,
meminta Baguna bisa meningkatkan kualitas dalam menolong masyarakat ketika terjadi bencana.
Baguna merupakan organisasi sayap PDIP
Megawati mengingatkan hal yang harus diperhatikan untuk menjadi badan organisasi berkualitas.
Contohnya, dalam hal persiapan dan keahlian.
Sebab untuk bisa menolong orang, yang membantu harus terlatih.
Oleh karenanya, siapa pun yang ada di Baguna harus ikut pelatihan.
Baca: Korban Insiden Pabrik Petasan Akan Dimakamkan di Tangerang
"Inilah yang saya sebut Baguna yang berkualitas. Baguna yang tidak hanya kuantitatif, tapi saya maunya Baguna yang kualitatif," ungkap Megawati dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Sabtu (28/10/2017).
Masih diungkapkan Megawati, Baguna harus siap siaga dibutuhkan setiap saat.
Bahkan hingga ke pelosok-pelosok desa, atau bahkan ke pedalaman.
"Dia yang di Baguna harus sehat wal afiat lahir dan batin. Sebab bagaimana mau menolong orang kalau dia sendiri sakit. Inilah makanya saya kerjasama dengan Basarnas agar dilatih. Anggota Baguna harus sehat lahir batin baru bisa molong orang lain," tegas Megawati.
Presiden ke-5 RI itu menambahkan, perhatian dan keseriusan dalam tanggap bencana ini sudah dilakukan sejak menjabat sebagai Wakil Presiden.
Ia berinisiatif membentuk wadah yang kini menjadi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Megawati menceritakan saat menjabat Wapres ditugasi Presiden Abdurrahman Wahid untuk menanggulangi bencana di seluruh Indonesia.
Baca: Pertemuan Jokowi dengan SBY Belum Tentu Sinyal Reshuffle
"Waktu itu belum ada yang sifatnya penanggulangan gerak cepat. Bahkan penanganan bencana di pemerintah saat itu terpencar-pencar. Misalnya di kemenhub ada di bawah sub-direktorat. Saya bilang apa yang bisa dilakukan kalau hanya di bawah sub-direktorat. Maka sejak saat itulah saya minta izin ke Presiden Abdurrahman Wahid untuk membentuk sebuah badan yang sekarang menjadi BNPB. Itu saya yang membuat waktu jadi Wapres," ungkap Megawati.
Megawati menuturkan seluruh Baguna harus bisa gerak cepat sesuai dengan protap yang ada.
Misalnya ada kebakaran, maka harus sudah tahu apa yang harus dilakukan.
Tanggap cepat dibutuhkan sebab jika terjadi bencana penanganannya tak bisa ditunggu-tunggu.
"Misalnya begitu kita dengar Gunung Agung mau meletus, maka saya instruksikan agar DPD langsung gunakan Baguna," tambah Megawati.