BNPB Ungkap 3 Provinsi Bencana Longsor Terbanyak
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut Jawa Barat adalah daerah rawan longsor.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut Jawa Barat adalah daerah rawan longsor.
Hampir setiap tahun terjadi longsor dan menimbulkan korban jiwa dan kerugian ekonomi masyarakat.
Berdasarkan data BNPB, kejadian tanah longsor di Jawa Barat selama tahun 2005-2017 telah terjadi sebanyak 994 kejadian.
"Yang menyebabkan 636 orang meninggal dunia, 611 orang luka-luka, dan 83.479 jiwa mengungsi dan menderita," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam keterangan tertulis, Selasa (31/10/2017).
Baca: 200 Orang Tewas Insiden Runtuhnya Terowongan di Lokasi Tes Nuklir Korut
Menurutnya, sekitar 3 juta jiwa masyarakat tinggal di daerah rawan sedang hingga tinggi dari bahaya longsor di Provinsi Jawa Barat.
Mereka tinggal di lereng-lereng perbukitan dan pegunungan yang rawan longsor dengan kemampuan mitigasi yang masih sangat terbatas.
Daerah yang memiliki risiko sedang hingga tinggi longsor antara lain di Kabupaten Bogor, Sukabumi, Cianjur, Bandung, Bandung Barat, Garut, Sumedang, Tasikmalaya, Pangandaran, Ciamis, Subang, Kuningan, Majalengka dan Purwakarta.
Bencana longsor juga sering terjadi di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Selama tahun 2005-2017, di Jawa Tengah telah terjadi bencana longsor sebanyak 1.381 kejadian yang menyebabkan 546 orang meninggal dunia, 542 orang luka-luka, dan 31.040 orang menderita dan mengungsi.
Sedangkan di Jawa Timur selama tahun 2005-2017 terjadi longsor sebanyak 497 kejadian yang menyebabkan 139 orang meninggal dunia, 324 orang luka-luka, dan 187.547 orang menderita dan mengungsi.
Baca: Hotel Alexis Ditutup, Ini Tanggapan Warga Sekitar, Manajemen Sampai Anies Baswedan
Untuk itu masyarakat dihimbau untuk selalu meningkatkan kewaspadaannya menghadapi longsor.
Pemerintah daerah agar meningkatkan sosialisasi dan memberikan informasi kepada masyarakat. Meningkatnya curah hujan selama musim penghujan akan meningkatkan pula ancaman bencana longsor.
Puncak kejadian longsor umumnya pada bulan Januari.
Periksa kondisi lingkungan sekitarnya apakah sudah ada tanda-tanda longsor seperti munculnya retakan-retakan tanah, amblesan tanah dan lainnya.
"Saat hujan deras, masyarakat yang tinggal di bawah lereng atau tebing hendaknya berjaga. Jika perlu mengungsi ke tempat yang aman untuk sementara waktu. Kenali bahayanya dan kurangi risikonya," pesan Sutopo.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.