Densus 88 Tangkap Empat Pelaku Penembakan Anggota Polres Bima
Mereka di antaranya Abdul Hamid alias Dami Muhammad (60), Jasman Ahmad (28), Yaser Bin Thamrin (29), dan Arkam (30).
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Densus 88 berhasil meringkus eksekutor penembakan anggota Polres Bima, Nusa Tenggara Barat bernama Muhammad Iqbal.
"Muhammad Iqbal ini sebagai eksekutor dalam penembakan terhadap Bripka Zaenal," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rikwanto melalui keterangan tertulis.
Selain menangkap Iqbal, Densus 88 juga menangkap empat terduga teroris lainnya terkait dengan penembakan kasus anggota Polres Bima.
Mereka di antaranya Abdul Hamid alias Dami Muhammad (60), Jasman Ahmad (28), Yaser Bin Thamrin (29), dan Arkam (30).
Rikwanto mengatakan penangkapan kelima terduga teroris ini dilakukan di daerah Ambalawi, Kabupaten Bima, NTN pada pada 30 dan 31 Oktober 2017 kemarin.
Dari hasil interogasi, Iqbal mengaku penembakan anggota Polres Bima bernama Bripka Zaenal dilakukan di depan SMKN 2 Kota Bima pada 11 September 2017 lalu.
Baca: Fraksi Hanura DPRD DKI Dukung Penutupan Hotel dan Griya Pijat Alexis
Baca: Kecurigaan Rizal Ramli Tentang Persekongkolan Revisi UU PNPB dan Proyek Gedung Baru DPR
"Dia di bonceng oleh saudara Rahmat alias Yaman (meninggal dunia) dengan menggunakan sepeda motor Yamaha Jupiter miliknya," ungkap Rikwanto.
Setelah menembak Bripka Zaenal, Iqbal kemudian melarikan diri dan bersembunyi di sebuah gunung di daerah Ambalawi, Kabupaten Bima.
"Selama bersembunyi mendapat bantuan logistik dari saudara Jasman berupa mie instan dan biskuit, kemudian disalurkan melalui orang tuanya yang bernama Dami untuk mengantarkan logistik tersebut ke tempat persembunyian," tambah Rikwanto.
Masih dari keterangan Iqbal, ternyata diketahui bahwa Amir alias Dance turut mengeksekusi anggota Polres Bima lainnya bernama Bripka Abdul Ghofur di SMPN 8 Kota Bima.
Ketika itu, Amir dibonceng oleh Munandar alias Nandar dengan menggunakan sepeda motor.
"Kemudian setelah kejadian mereka berempat melarikan diri ke arah Ambalawi dan bersembunyi di gunung di Ambalawi. Imam Munandar juga masih memegang satu pucuk senpi rakitan dengan amunisi tiga butir kaliber 5,56 milimeter," pungkas Rikwanto.
Seperti diketahui dua anggota Polres Bima, Nusa Tenggara Barat, Bripka Zainal dan Bripka Gofur ditembak oleh orang tak dikenal pada Senin (11/9/2017) pagi.
Keduanya ditembak setelah mengantar anaknya sekolah sekitar pukul 07.00 WIB.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.