Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

KPU Akui SIPOL Tidak Sempurna, Tapi Jangan Dijadikan Alasan

Komisioner KPU, Hasyim Asy'ari mengakui bahwa sistem SIPOL tidak 100 persen sempurna yang dapat memanjakan parpol dalam melengkapi data.

Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in KPU Akui SIPOL Tidak Sempurna, Tapi Jangan Dijadikan Alasan
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari menjelaskan Sistem Informasi Partai Politik (Sipol) di Gedung Komisi Pemilihan Umum, Jakarta, Rabu (18/10/2017).Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah membuka akses sistem informasi partai politik (sipol) untuk masyarakat dan dari 27 partai yang mendaftar, 14 partai dinyatakan telah lengkap dokumen untuk melanjutkan ke tahap verifikasi. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -‎ Sistem Informasi Partai Politik (SIPOL) merupakan pokok persoalan yang banyak dilaporkan parpol tak lolos verifikasi kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Pengisian SIPOL telah menjadi syarat yang ditetapkan KPU dimana diatur melalui PKPU-nya.

Komisioner KPU, Hasyim Asy'ari mengakui bahwa sistem SIPOL tidak 100 persen sempurna yang dapat memanjakan parpol dalam melengkapi data. Dirinya mengakui bahwa SIPOL memiliki kendala.

Baca: Geger Video Mesum Pensiunan PNS yang Lagi Begituan di Warung Beredar di Media Sosial

"Memang sistem tidak ada yang 100 persen sempurna, itu kami akui. Kkarena apa? ya sistem masih bikinan manusia, manusia pun tidak ada 100 persen yang sempurna," kata Hasyim di Gedung Bawaslu, Jakarta, Senin (6/11/2017).

Hasyim menuturkan, ‎ketidaksempurnaan sistem SIPOL tentu tidak dapat dijadikan alasan bagi parpol yang tidak lolos verifikasi untuk mencari pembenaran.

Pasalnya menurut Hasyim, ada sebanyak 14 parpol yang berhasil menginput data melalui SIPOL dan lolos dalam masa tahapan pendaftaran.

Berita Rekomendasi

"Nyatanya ada 14 parpol yang bisa mendaftar‎, dan kalaupun ada crowded untuk input data k‎ami akui. Tapi terjadi pada 16 Oktober," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas