Simak, Ini Makna Filosofi Siraman Menurut Presiden Jokowi
Usai itu, masuk ke acara peletakan 'beleketepe'. Jokowi meletakan anyaman dari daun kelapa yang masih hijau di depan kediamannya.
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Kahiyang Ayu - Bobby Nasution telah melakukan prosesi siraman di kediaman Presiden Joko Widodo di Jalan Kutai Utara, Sumber, Banjarsari, Solo pada Selasa (7/11/2017).
Siraman menjadi puncak prosesi pada Selasa pagi.
Prosesi siraman diawali acara pengajian yang mengundang ibu-ibu pengajian tetangga dan saudara.
Usai itu, masuk ke acara peletakan 'beleketepe'. Jokowi meletakan anyaman dari daun kelapa yang masih hijau di depan kediamannya.
Baca: Golkar Beri Bantuan Hukum bagi Aditya Moha
Secara filosofis, pemasangan anyaman daun kelapa itu berarti ajakan orangtua yang hendak menikahkan anaknya kepada semua orang yang terlibat dalam hajatan itu untuk sama-sama menyucikan hati.
Siraman menjadi puncak prosesi pada Selasa pagi.
Secara bergantian, Jokowi, Iriana serta keluarga lain menyiramkan air kembang ke tubuh Kahiyang.
Terakhir, Kahiyang melakukan sungkem ke sang ayah dan ibunya.
Setelah acara siraman Jokowi bicara kepada awak media.
Baca: Wonderful Indonesia Pamerkan Wisata Kelas Dunia di London
"Siraman sudah selesai. Alhamdulillah semuanya berjalan lancar, baik awal sampai akhir," ujar Jokowi usai acara.
Prosesi siraman dalam adat Solo, menurut Jokowi, merupakan peristiwa yang sarat nilai filosofi.
"Proses siraman itu filosofinya membersihkan, menghilangkan noda-noda yang tidak baik, baik di hati, baik di pikiran, atau yang melekat di badan pengantin. Kira-kira seperti itu," lanjut dia. (TribunStyle.com/Burhanudin Ghafar Rahman)
Artikel ini telah tayang di Tribun Style dengan judul:Bagi yang Belum Tahu, Inilah Makna Filosofi Siraman Menurut Presiden Joko Widodo