Imparsial: Seharusnya Panglima TNI Mendatang Berasal Dari Angktan Udara
Direktur Eksekutif Imparsial, Al Araf menilai pergantian Panglima TNI sudah harus dilakukan saat ini.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Imparsial, Al Araf menilai pergantian Panglima TNI sudah harus dilakukan saat ini.
Menurutnya, sosok pengganti Gatot Nurmantyo harusnya berasal dari Angkatan Udara (AU) sesuai urut-urutan rotasi di TNI.
Baca: Tahun Politik Jadi Alasan Pergantian Panglima TNI Perlu Dilakukan Secepatnya
"Harusnya pengganti Panglima yang ini berasal dari AU. Harusnya Panglima lalu dari Angkatan Udara lalu digeser menjadi Angkatan Darat," kata Al Araf dalam sebuah diskusi di Universitas Paramadina, Jakarta, Sabtu (18/11/2017).
Baca: Gatot Sudah Masuk Masa Persiapan Pensiun, Politikus PDIP Nilai Panglima TNI Sudah Bisa Diganti
Al Araf menilai, rotasi dalam tubuh TNI untuk menjadi seorang Panglima penting dilakukan.
Menurutnya, stabilitas di internal TNI dikhawatirkan akan terganggu jika posisi Panglima didominasi satu matra saja.
Baca: Operasi Kilat Kopassus Bersama Kostrad Serang Kelompok Bersenjata Bebaskan 357 Sandera di Papua
"Dalam UU TNI sudah jelas disebutkan pergantian dilakukan secara bergantian. Kita butuh membangun soliditas TNI, jangan sampai nanti angkatan lain ngambek," tuturnya.
Masih kata Al Araf, saat ini sudah tidak cocok menerapkan pola orde baru bahwa Panglima TNI harus berasal dari Angkatan Darat.
Baca: Kronologi Operasi Pembebasan 347 Sandera di Papua Dalam Waktu 78 Menit
Karena dirinya meyakini bahwa angkatan lain di TNI juga memiliki kemampuan yang mumpuni.
"Kesalahan kemarin jangan sampai diulangi dua kali. Saya kira harus berikan kesempatan lain," imbuhnya.