Panglima TNI Pengganti Gatot Nurmantyo Harus Fokus Bangun Alutsista
Direktur Eksekutif Imparsial, Al Araf mengatakan, Panglima TNI yang baru nanti hendaknya dapat menciptakan kondisi pertahanan Indonesia lebih baik.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Imparsial, Al Araf mengatakan, Panglima TNI yang baru nanti hendaknya dapat menciptakan kondisi pertahanan Indonesia lebih baik.
Terutama dari sisi alutsista dimana mampu menghadirkan persenjataan yang memadai dan modern untuk mengantisipasi tantangan global.
Menurut Al Araf tidak dapat dipungkiri saat ini kondisi alutsista milik TNI cukup memprihatinkan.
Baca: Operasi Kilat Kopassus Bersama Kostrad Serang Kelompok Bersenjata Bebaskan 357 Sandera di Papua
Dimana hanya setengah dari persenjataan yang dimiliki TNI merupakan layak pakai.
"Kondisi alutsista kita saat ini hanya 50 persen yang layak pakai. 50 persen lainnya tidak layak pakai. Asumsinya 50 persen ruang persenjataan Indonesia kosong," kata Al Araf dalam sebuah diskusi di Universitas Paramadina, Jakarta, Sabtu (18/11/2017).
Baca: Kronologi Operasi Pembebasan 347 Sandera di Papua Dalam Waktu 78 Menit
Atas kondisi tersebut, sudah seharusnya menurut Al Araf agar Panglima TNI pengganti Gatot Nurmantyo memikirkan modernisasi senjata.
Meski diakuinya, menuju 100 persen alutsistas itu tidak dapat dilakukan dalam waktu yang relatif singkat.
"Panglima TNI baru harus fokus membangun alutsista negara dari 50 persen jadi naik 100 persen. Saya prediksi meski baru akan tercapai pada 2029," katanya.