Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Makrab di Pesantren Ibnu Sina, IAA Yogyakarta Wacanakan Gerakan Literasi dan Wakaf Buku untuk Santri

Di tengah generasi milenial yang cenderung mencari tempat rekreasi dan senang-senang ketika malam keakraban

Penulis: Husein Sanusi
zoom-in Makrab di Pesantren Ibnu Sina, IAA Yogyakarta Wacanakan Gerakan Literasi dan Wakaf Buku untuk Santri
Istimewa
Ikatan Alumni Annuqayah (IAA Yogyakarta) berpose bersama Pengasuh PP Ibnu Sina Sleman Yogyakarta 

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Kesederhanaan bukan berarti miskin. Mungkin jargon itu tepat untuk menggambarkan para mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Alumni Annuqayah (IAA) Yogyakarta.

Di tengah generasi milenial yang cenderung mencari tempat rekreasi dan senang-senang ketika malam keakraban, para mahasiswa ini justru memilih tempat dan kegiatan yang tidak biasa.

Mereka melakukan makrab dan bakti sosial di Pondok Pesantren Ibnu Sina Yogyakarta, tepatnya di Desa Sumbersari, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Kegiatan Makrab dan bakti sosial kali ini bertema “IAA Yogya Berbakti” ini diselenggarakan pada Sabtu-Minggu tanggal 18-19 November 2017 di PP. Ibnu Sina.

Dalam acara tersebut, hadir tiga pemateri yang dipandang mewakili alumni PP. Anunuqayah di antaranya Zian Faradis, S.H. (Mantan Ketua IAA Jogja periode 2014-2016), Maulidi Alhasani (Da’i Muda Yogyakarta), dan K. Moh. Khotibul Umam (Pengasuh Muda PP. Annuqayah).

K. Moh. Khotibul Umam (Pengasuh Muda PP Annuqayah) dan Amir Vizard, (moderator) dalam diskusi ke-Annuqayahan
K. Moh. Khotibul Umam (Pengasuh Muda PP Annuqayah) dan Amir Vizard, (moderator) dalam diskusi ke-Annuqayahan (Istimewa)

Alasan pemilihan lokasi di PP. Ibnu Sina karena terdapat spirit yang sama antara kedua lembaga tersebut, yaitu semangat literasi.

Mayoritas para alumni Annuqayah di Yogyakarta adalah para penulis lepas di berbagai media cetak baik lokal maupun nasional, juga penulis dan penerjemah buku.

BERITA TERKAIT

Sementara itu pula PP. Ibnu Sina para santri diwajibkan untuk menulis dan memiliki bacaan wajib dari buku-buku di perpustakaan pondok, mulai dari karya-karya ilmiah dari berbagai bidang hingga karya sastra dunia.

Di samping itu PP. Ibnu Sina memiliki program berupa materi keagamaan dan sekolah formal. Spirit tersebut bertemu karena kultur IAA yang lebih dekat dengan pesantren dan memiliki tanggung jawab moral untuk melestarikan budaya dan keilmuan di pesantren.

Agenda ini terselenggara salah satunya untuk membangun ikatan emosional antara mahasiswa lama dan mahasiswa baru alumni Annuqayah yang tinggal di wilayah DIY. Hal ini sebagaimana diungkap oleh Fathorahman, selaku sekjen IAA Yogyakarta.

“Kami perlu mengadakan acara ini untuk mengikat secara emosional para alumni yang sekarang tinggal dan belajar di Yogyakarta. Juga untuk membangun persaudaraan dan kekeluargaan.”

Sejalan dengan ungkapan Fathor, Zian Faradis juga mengatakan, “IAA Yogya harus menjadi suatu wadah silaturrahmi bagi semua alumni Annuqayah yang ada di Jogja. Selain itu, IAA Yogya harus mampu bergerak dan mewarnai segala bidang, termasuk bidang sosial keagamaan, seni, olah raga, serta kaderisasi.”

Lain halnya dengan yang disampaikan Kiai Muda Khotibul Umam. Dia menegaskan para alumni Annuqayah harus mampu melestarikan tradisi keannuqayahan serta memprioritaskan akhlak dan kesantunan.

“Ini agar para mahasiswa tidak melepas identitas kesantriannya, seperti berakhlak dengan akhlakul karimah dan cinta terhadap ilmu dan keilmuan,” tuturnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas