Golkar Disebut Masih 'Sayang' Setya Novanto
"Kalau melihat hasil begitu (tidak meminta SN mundur), Golkar berarti masih sayang Setya Novanto,"
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) menilai Partai Golkar masih terlalu 'sayang' dengan Setya Novanto selaku Ketua Umumnya.
Mirwan Bz Vauly, inisiator GMPG, mengungkap hal tersebut saat dihubungi Tribunnews.com, melalui pesan singkat, Kamis (23/11/2017).
Rasa sayang Golkar terhadap Setya Novanto diakui Mirwan terlihat dari hasil rapat pleno yang digelar DPP Partai Golkar, Minggu (19/11/2017).
Baca: 600 Ribu Butir Pil Ekstasi Asal Belanda Akan Diedarkan Saat Malam Tahun Baru Diungkap Polisi
"Kalau melihat hasil begitu (tidak meminta SN mundur), Golkar berarti masih sayang Setya Novanto," ujar Mirwan.
Bagi Mirwan, keputusan itu membuat Golkar terlihat tidak mempertimbangkan realitas publik.
Seolah-olah, Golkar rela menunggu serta mengulur waktu dan memberi kesempatan kepada SN untuk melanjutkan dramaturgi di media sosial.
Baca: Soal Emil Dardak, PDIP: Ini Masalah Moral dan Etika Politik
"Artinya Partai Golkar sebagai organisasi suka dengan drama berseri Setya Novanto itu untuk tetap tayang dan berlanjut," tegas Mirwan.
Di sisi lain, ini menambah citra buruk Golkar di masyarakat. Golkar, jelas Mirwan, seperti lemah dihadapan Setya Novanto.
Meski memojokkan nama baik Partai Golkar, surat dari Setya Novanto justru dipercaya dan digunakan pedoman untuk pengambilan keputusan di rapat pleno yang digelar partai berlambang pohon beringin itu.
Baca: Setya Novanto Dilaporkan HMPI ke MKD DPR
"Sekali lagi Golkar lemah dihadapan Setya Novanto. Terbukti dengan surat itu, hasil rapat pleno Golkar justru memberinya kesempatan," katanya.
Diketahui, DPP Partai Golkar menggelar rapat pleno sebagai respons atas ditahannya Setya Novanto di Rumah Tahanan (Rutan) KPK pada hari Minggu (19/11/2017) malam.
Baca: Guyon Said Aqil Soal Pilkada dan Pil KB di Hadapan Jokowi
Hasilnya Idrus Marham ditunjuk menjadi Plt Ketum Golkar sampai ada keputusan praperadilan Setya Novanto.
Selanjutnya jika praperadilan ditolak, Golkar akan meminta Novanto mundur dari Ketua Umum Golkar dan Ketua DPR, untuk selanjutnya digelar munaslub.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.