Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Melihat Kesederhanaan Kiai NU Bahas Permasalahan Bangsa

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama mulai membahas masalah-masalah keagamaan di Indonesia, Jumat (24/11/2017).

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Ferdinand Waskita
zoom-in Melihat Kesederhanaan Kiai NU Bahas Permasalahan Bangsa
Tribunnews.com / Dennis Destryawan
Kiai NU 

TRIBUNNEWS.COM, LOMBOK - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama mulai membahas masalah-masalah keagamaan di Indonesia, Jumat (24/11/2017).

Mulai hari ini, Jumat (24/11/2017) hingga Sabtu (25/11/2017), persidangan Munas dan Konbes NU mulai berjalan.

Persidangan mengambil tempat di empat lokasi yang berbeda, yakni Pondok Pesantren Darul Falah, Jalan Banda Seraya Pagutan, Mataram, (Komisi Bahtsul Masail).

Kemudian, Pondok Pesantren Darul Qur'an Jalan Raya TGH Saleh Hambali, Lombok Barat, (Komisi Rekomendasi), Pondok Pesantren Al-Halimi, Jl Raya Sesela, Lombok Barat (Komisi Program), Pondok Pesantren Nurul Islam, Jl Swasemba, Kota Mataram (Komisi Organisasi).

Baca: Sandiaga Bersepeda Tinjau Tanah Abang: Katanya Semrawut, Tadi Terlihat Bersih

Pantauan Tribunnews.com, di salah satu lokasi, yakni Pondok Pesantren Darul Falah, ratusan kiai memenuhi ruang-ruang persegi panjang yang biasa digunakan untuk aktivitas anak sekolah menengah atas.

Sebagian para kiai mengenakan batik, dan pakaian muslim putih, dengan bawahan sarung. Di lokasi terdapat tiga ruang sidang bertuliskan, Bahtsul Masail al-Waqi'iyyah, Bahtsul Masail al-Maudlu'iyyah, dan Bahtsul Masail al-Qonuniyyah.

Berita Rekomendasi

Di dalam ruangan itu, para Ketua Sidang berada di barisan depan, saling berhadapan dengan para kiyai lainnya, yang duduk lesehan. Berjejer 8 baris meja persegi panjang -- meja pendek biasa digunakan untuk ngaji -- dengan beralaskan karpet warna hijau. Di ruang Bahtsul Masail al-Maudlu'iyyah para kiai tengah membahas permasalahan ujaran kebencian dalam dakwah.

"Ujaran kebencian masuk perbuatan tercela. Karena itu haram dilakukan untuk kepentingan apa pun. Termasuk untuk tujuan kebaikan seperti dakwah atau amar ma’ruf nahi munkar," ujar Wakil Sekretaris Lembaga Bahtusul Masail PBNU Mahbub Ma’afi membacakan rumusan sidang komisi di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Jumat (24/11/2.17).

Baca: Bus AKAP Terbakar di Slipi, Polisi Tangkap Sopir dan Kernet

Pembahasan rumusan masalah sempat berhenti, ketika memasuki waktu Salat Jumat. Para kiai, beribadah di Masjid Pondok Pesantren Darul Falah.

Seusainya, saling bercengkerama di area tengah seraya makan siang dengan lesehan di atas karpet hijau.

Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama di Lombok, Nusa Tenggara Barat, pada 23 – 25 November 2017.

PBNU menggelar Munas dan Konbes dua tahun sekali. Munas dan Konbes berperan sebagai forum permusyawaratan tertinggi kedua setelah muktamar. Isu-isu strategis nasional kerap dibahas dalam acara ini.

Munas berfokus pada pembicaraan masalah-masalah keagamaan menyangkut kehidupan umat dan bangsa. Lewat forum Bahtsul Masail (pembahasan masalah-masalah), yang diampu para ulama, berbagai persoalan sosial terkini dibahas dan dicarikan jalan keluarnya lewat mekanisme fatwa.

Konbes membahas persoalan organisasi dan program kerja.

Selain itu, Konbes juga mengeluarkan rekomendasi-rekomendasi penting masyarakat dan, terutama, pemerintah.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas