Pendidikan Karakter Bangsa Penting Agar Anak Mampu Menyaring Informasi kata Arief Rachman
Pendidikan karakter bangsa itu bisa berupa penguatan ideologi Pancasila serta pemahaman nilai-nilai agama yang benar.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pendidikan karakter bangsa harus terus diberikan kepada pelajar dan mahasiswa untuk membentengi mereka dari ancaman paham kekerasan dan ideologi asing yang ingin merusak generasi bangsa.
Pendidikan karakter bangsa itu bisa berupa penguatan ideologi Pancasila serta pemahaman nilai-nilai agama yang benar.
“Para generasi penerus bangsa harus memperoleh materi bidang pendidikan tersebut supaya mereka mampu menyaring mana yang baik dan mana yang buruk, serta mana yang bermanfaat maupun tidak dibutuhkan. Apalagi sekarang kita memasuki era kemajuan ilmu pengetahuan yang begitu luar biasa, khususnya di bidang informasi dan teknologi (IT),” papar pakar pendidikan Prof. Dr. Arief Rachman MPd, Kamis (23/11/2017).
Menurutnya, penguatan karakter bangsa ini bisa menjadi kunci dalam membekali generasi muda, terutama di era digitalisasi sekarang ini.
“Melalui media digital kan kita bisa berhubungan secara internasional, bisa ke Eropa, bisa ke Amerika. Jadi harus ada pendidikan karakter bangsa supaya anak-anak bisa menyaring mana baik dan mana yang buruk, mana yang bermanfaat mana yang tidak perlu.”
Dalam pandangannya, anak-anak usia sekolah harus memahami pemakaian media digital secara sehat.
Dengan demikian, informasi yang didapat maupun pemanfaatannya harus selalu berlandaskan prinsip-prinsip berbangsa dan bernegara.
"Jadi jangan sampai kita membiarkan media digital itu dipakai untuk hal-hal yang negatif. Itu yang ingin saya tekankan dan saya sampaikan," ungkap Guru Besar Universitas Negeri Jakarta (UNJ) itu.
Ditambahkan, kemajuan teknologi tidak bisa dihindurkan sehingga sekolah-sekolah harus memperkenalkan media digital karena tidak ada yang bisa membuat anak-anak steril dari kemajuan teknologi komunikasi.
Bahkan, teknologi komunikasi harus disapa oleh sekolah untuk dipakai secara positif oleh anak-anak untuk proses belajar mengajar.
"Saya pikir tidak apa-apa media digital itu dipakai untuk proses belajar mengajar. Semua mata pelajaran bisa diakses melalui media digital, kecuali untuk praktik laboratorium. Tapi rumus-rumus kimia itu bisa (dipelajari) di media digital," jelasnya.
Untuk itu, ada tiga hal yang ingin disampaikan pengamat pendidikan ini kepada para pelajar maupun mahasiswa.
Pertama, semua kemajuan teknologi harus dipakai untuk kemaslahatan bangsa dan negara, kedua untuk memperluas pengetahuan secara individu, dan yang ketiga harus bisa memanfaatkannya untuk kekuatan negara maupun masyarakat.