Peneliti Senior CSIS Beberkan Alasan Airlangga Layak Gantikan Novanto Jadi Ketua Umum Golkar
“Dia profesional. Dia memang bukan orang politician. Menurut saya Golkar juga jangan dipimpin oleh seorang yang murni politician,” ujar J Kristiadi.
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti Senior CSIS, J Kristiadi menilai Airlangga Hartarto layak untuk memimpin Partai Golkar, menggantikan posisi Setya Novanto yang berstatus Tersangka kasus dugaan korupsi e-KTP.
Alasan J Kristiadi melihat sosok Airlangga yaitu dari sisi profesionalisme.
Menurutnya kalangan profesional lebih cocok memimpin Partai Golkar.
“Dia profesional. Dia memang bukan orang politician. Menurut saya Golkar juga jangan dipimpin oleh seorang yang murni politician,” ujar J Kristiadi di kantor PARA Syndicate, Jakarta Selatan, Jumat (24/11/2017).
Baca: Wasekjen Golkar Beberkan Alasan Setya Novanto Masih Dipertahankan Jadi Ketua DPR dan Ketua Umum
Soal profesionalisme Airlangga, J Kristiadi mengaku telah lama mengenal Menteri Perindustrian sejak lama, sehingga ia bisa menyebut Airlangga sosok yang cocok.
“Beliau aktif melakukan reformasi konstitusi. Itu sejak awal-awal ya, tahun 90-’an,” kata J Kristiadi.
“Dia (Airlangga) waktu masih muda dia di UGM mengorganisir sendiri, ongkos dia juga untuk mereformasi konstitusi. Dan dia pekerja keras,” ucap J Kristiadi.
Namun, bukan berarti tokoh muda Partai Golkar lainnya tidak memiliki peluang.
Menurutnya, Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi pun memiliki kapabilitas dan peluang yang sama dengan Airlangga untuk bisa memimpin partai berlambang pohon beringin itu.
“Menurut saya Kang Dedi juga kader Golkar yang di DPD Jawa Barat dan punya pendukung besar. Menurut saya dia punya potensi yang besar sekali. Dua-dua (Airlangga-Dedi) itu menurut saya cocok,” ucap J Kristiadi.