Bandara Ngurah Rai Tidak Terkena Debu Vulkanik Gunung Agung
Hal ini tidak lepas dengan aturan yang lebih ketat di negara tersebut terkait dampak sebaran abu dari erupsi Gunung.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pascaerupsi Gunung Agung, terdapat sejumlah penerbangan terutama yang menuju bandara Ngurah Rai, Bali dan dari Australia mengalami pembatalan.
Hal ini tidak lepas dengan aturan yang lebih ketat di negara tersebut terkait dampak sebaran abu dari erupsi Gunung.
Communication & Legal Section Head Bandara Internasional Ngurah Rai, Arie Ahsanurrohim menegaskan secara garis besar penerbangan tidak terganggu.
Baca: Pasca-Erupsi, Gunung Agung Berstatus Siaga
Karena partikel debu vulkanik dari Gunung Agung tidak sampai ke wilayah bandara.
"Sejauh ini belum terdeteksi partikel vulkanologi yang menggangu penerbangan, artinya masih aman,” jelas Arie, Minggu (26/11/2017).
Sementara itu Direktur Operasi AirNav Indonesia, Wisnu Darjono memastikan Bandara Ngurah Rai tidak terkena dampak abu vulkanik.
Baca: Brexit Tak Pengaruhi Minat Mahasiswa Indonesia Kuliah di Inggris
Sedangkan perlintasan udara juga aman dari debu erupsi Gunung Agung.
"Perlintasan udara yang dilayani AirNav di wilayah Bali masih dalam kondisi normal," kata Wisnu.
Sebelumnya diketahui terjadi erupsi Gunung Agung pada Sabtu, 25 November 2017, pukul 17.30 WITA.
Pada saat itu gunung yang berada di Bali mengeluarkan abu hitam setinggi 1.500 m di atas puncak Gunung Agung.